ERB 2025: Jaga Stabilitas Ekonomi Papua, Khususnya di Wilayah 3T
Pj. Gubernur Papua, Ramses Limbong, berharap Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2025 dapat menjaga stabilitas ekonomi di wilayah 3T Papua dan meningkatkan penggunaan rupiah.

Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong, menyampaikan harapannya agar Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2025 dapat berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi di wilayah terdepan, terluar, dan terpencil (3T) di Provinsi Papua. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia bersama TNI Angkatan Laut ini dinilai krusial untuk meningkatkan penggunaan rupiah dan kepercayaan masyarakat terhadap mata uang nasional.
Pelaksanaan ERB 2025 di Papua, menurut Ramses Limbong, merupakan langkah signifikan dalam menumbuhkan rasa cinta, bangga, dan pemahaman masyarakat terhadap rupiah. Hal ini disampaikannya di Jayapura pada Jumat, 16 Mei 2025. Beliau menekankan pentingnya memastikan seluruh masyarakat Papua memiliki akses dan pemahaman yang baik tentang mata uang negara mereka sendiri.
Lebih lanjut, Ramses Limbong memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan ERB 2025. Ia melihat kegiatan ini tidak hanya berfokus pada distribusi uang layak edar, tetapi juga sebagai upaya menanamkan semangat kebangsaan hingga ke pelosok wilayah Papua. Ini menjadi bukti nyata kehadiran negara di setiap penjuru Provinsi Papua, memberikan akses yang setara bagi seluruh warganya.
Ekspedisi Rupiah Berdaulat: Upaya Perkuat Kedaulatan Ekonomi di Papua
Ramses Limbong menjelaskan bahwa ERB 2025 merupakan pendekatan strategis untuk membangun pemahaman masyarakat tentang arti kedaulatan ekonomi. Kegiatan ini secara efektif mengenalkan peran negara dalam menjaga kedaulatan ekonomi dan wilayah, termasuk distribusi rupiah yang merata. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Papua.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan ERB 2025 membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Kerja sama antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan kelancaran kegiatan ini. Ini merupakan tanggung jawab bersama untuk memastikan setiap warga negara Indonesia, termasuk di Papua, mendapatkan haknya, termasuk hak atas mata uang resmi negara.
Pj. Gubernur menekankan pentingnya kolaborasi untuk menjamin keberhasilan program ini. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan ERB 2025 dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Papua, khususnya di wilayah 3T.
Dukungan penuh dari semua pihak sangat diharapkan untuk memastikan program ini berjalan lancar dan mencapai tujuannya. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Pelepasan ERB 2025 di Jayapura
Sebagai informasi tambahan, pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2025 telah dilakukan pada Jumat, 16 Mei 2025 di Kota Jayapura, Papua. Kegiatan ini ditandai dengan pelepasan KRI Tatihu-853 yang akan bertugas mendistribusikan rupiah ke berbagai wilayah di Papua.
ERB 2025 diharapkan mampu menjangkau wilayah-wilayah terpencil dan memastikan ketersediaan uang tunai yang layak edar. Hal ini sangat penting untuk menunjang aktivitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat memperkuat perekonomian di Papua dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap rupiah sebagai alat tukar yang sah di Indonesia.
Semoga dengan adanya program ini, perekonomian di Papua, khususnya di daerah 3T, dapat semakin stabil dan berkembang.
"Untuk itu pelaksanaan ekspedisi rupiah berdaulat itu penting dilakukan agar masyarakat di Provinsi Papua juga dapat cinta, bangga dan paham rupiah," kata Ramses Limbong.