Fakta: Angka Kematian Ibu Hamil Tinggi di Jayapura, Dinkes dan Gapai Harapan Optimalkan Program PMT
Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura bersama Yayasan Gapai Harapan Papua meluncurkan Program PMT Jayapura untuk menekan angka kematian ibu hamil dan stunting pada balita. Simak detailnya!

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jayapura, Papua, mengambil langkah strategis dalam upaya perbaikan gizi masyarakat. Bersama Yayasan Gapai Harapan Papua, mereka menggencarkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang menyasar kelompok rentan, yaitu ibu hamil dan balita.
Inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap tingginya angka kematian ibu hamil yang masih menjadi perhatian serius di Kabupaten Jayapura. Program PMT diharapkan menjadi solusi efektif untuk menekan angka kematian serta mengatasi masalah stunting pada anak-anak di wilayah tersebut.
Kolaborasi ini tidak hanya melibatkan pihak lokal, namun juga mendapat dukungan signifikan dari UNICEF dan Pemerintah Republik Rakyat China. Sinergi berbagai pihak ini diyakini akan memperkuat implementasi Program PMT Jayapura agar lebih tepat sasaran, berkualitas, dan berkelanjutan demi kesehatan generasi mendatang.
Fokus Penekanan Angka Kematian Ibu dan Stunting
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Anton Tony Mote, menegaskan dukungan penuh terhadap program PMT dan Makanan Bergizi (MBG) ini. Menurutnya, langkah ini merupakan strategi krusial untuk menekan angka kematian ibu dan prevalensi stunting di Jayapura.
Pihak Dinkes Jayapura berharap pemodelan program PMT dapat berjalan optimal, menjamin ketepatan sasaran, kualitas asupan, serta keberlanjutan. Hal ini penting untuk memastikan kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang balita di daerah tersebut semakin terjaga dengan baik.
Anton Mote juga menyatakan optimisme tinggi dalam menurunkan angka stunting melalui kolaborasi yang terjalin. Selain Yayasan Gapai Harapan Papua, dukungan dari UNICEF dan Pemerintah Republik Rakyat China menjadi pilar penting dalam mencapai target tersebut.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Efektivitas Program PMT
Manager Program Gizi Yayasan Gapai Harapan Papua, Savira Ulia, menjelaskan pendekatan yang diambil dalam menjalankan program PMT. Pihaknya secara aktif melibatkan berbagai unsur, termasuk puskesmas di wilayah intervensi, PKK Kabupaten Jayapura, serta perwakilan organisasi perempuan dan tokoh masyarakat.
Pelibatan unsur-unsur tersebut diyakini akan membuat program PMT lebih tepat sasaran. Pelaksanaannya berbasis data, pengalaman lapangan, serta penyusunan rencana perbaikan program yang disesuaikan dengan potensi pangan lokal yang tersedia di Jayapura.
Savira menegaskan komitmen untuk terus memperkuat ketersediaan dan keterjangkauan makanan bergizi. Selain itu, layanan gizi esensial bagi kelompok masyarakat rentan, khususnya di Papua, akan terus ditingkatkan untuk memastikan akses yang merata.
Yayasan Gapai Harapan Papua juga mendukung pemerintah dalam mengembangkan dan menguji coba model makanan bergizi terintegrasi. Pemberian makanan tambahan ini secara khusus menyasar ibu hamil dan anak di bawah lima tahun, dengan memanfaatkan potensi pangan lokal serta memperkuat layanan gizi esensial berbasis masyarakat dan satuan pendidikan.
Peran Aktif Masyarakat dalam Keberlanjutan Program
Keberhasilan Program PMT sangat bergantung pada partisipasi aktif dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Yayasan Gapai Harapan Papua berharap TP-PKK, kader kesehatan, organisasi perempuan, dan tokoh agama dapat berkontribusi penuh.
Partisipasi mereka diharapkan mencakup tahap perencanaan hingga pelaksanaan program. Dengan demikian, pemodelan PMT dapat berjalan secara optimal dan memberikan dampak positif yang maksimal bagi kesehatan masyarakat Jayapura.
Sebagai informasi, kegiatan pemodelan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ini telah dilaksanakan sebelumnya. Acara tersebut bertempat di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Papua, pada hari Rabu, 13 Agustus.