Ponorogo Perangi Angka Kematian Ibu: Skrining dan Pendampingan Jadi Kunci
Dinas Kesehatan Ponorogo intensifkan skrining dan pendampingan ibu hamil untuk menekan angka kematian ibu (AKI) yang meningkat di tahun 2024, dengan fokus deteksi dini penyakit penyerta.
Ponorogo, Jawa Timur - Kabupaten Ponorogo tengah berupaya keras menekan angka kematian ibu (AKI) yang menunjukkan peningkatan pada tahun 2024. Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo mencatat 11 kasus kematian ibu sepanjang tahun ini, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya delapan kasus. Kabar ini tentu menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah.
Faktor Utama Kematian Ibu di Ponorogo
Kepala Dinkes Ponorogo, Dyah Ayu Puspitaningarti, mengungkapkan bahwa penyakit penyerta seperti jantung, kanker, diabetes, dan hipertensi menjadi faktor utama penyebab kematian ibu, bukan perdarahan pasca melahirkan. Hal ini menunjukkan pentingnya deteksi dini dan penanganan komprehensif terhadap penyakit-penyakit tersebut.
Kondisi ini mendorong Dinkes Ponorogo untuk mengintensifkan program skrining dan pendampingan ibu hamil. "Skrining dilakukan sejak usia remaja, calon pengantin, hingga kehamilan," jelas Dyah Ayu. "Setiap ibu hamil didampingi secara spesifik by name by address. Pendampingan ini melibatkan kader kesehatan, PKK, maupun mahasiswa agar semua pihak bergerak bersama," tambahnya.
Strategi Menekan Angka Kematian Ibu
Salah satu strategi kunci yang diterapkan adalah kolaborasi lintas sektor. Dinkes Ponorogo tidak hanya mengandalkan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) saja, tetapi juga menggandeng pemerintah desa melalui Program Integrasi Layanan Primer (ILP).
Program ILP memastikan ibu hamil mendapatkan layanan kesehatan komprehensif sejak dini. "Kami masuk sejak skrining awal untuk memastikan ibu hamil tetap sehat, sehingga bayi yang dilahirkan pun sehat," kata Dyah Ayu. Dengan pendekatan ini, diharapkan berbagai penyakit penyerta yang berpotensi menyebabkan kematian ibu dapat terdeteksi dan ditangani lebih dini.
Harapan untuk Masa Depan
Melalui penguatan sistem skrining dan pendampingan yang komprehensif ini, Dinkes Ponorogo optimistis angka kematian ibu dapat ditekan secara signifikan di masa mendatang. "Jika kondisi ibu sehat, maka bayi yang dilahirkan pun akan sehat," imbuh Dyah Ayu. Upaya ini tidak hanya menyelamatkan nyawa ibu, tetapi juga memastikan kesehatan generasi penerus.
Langkah-langkah yang dilakukan Dinkes Ponorogo ini patut diapresiasi. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan kolaboratif, diharapkan angka kematian ibu di Ponorogo dapat terus menurun. Komitmen dan kerja keras semua pihak, mulai dari tenaga kesehatan hingga masyarakat, sangat krusial dalam mencapai tujuan mulia ini. Keberhasilan program ini akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya menurunkan angka kematian ibu di Indonesia.
Dinkes Ponorogo berharap langkah-langkah ini mampu menurunkan jumlah AKI ke depannya. Mereka optimistis dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif ini, angka kematian ibu di Ponorogo akan dapat ditekan secara signifikan. Keberhasilan program ini akan menjadi contoh baik bagi daerah lain dalam upaya menekan angka kematian ibu di Indonesia.
Kesimpulan
Peningkatan angka kematian ibu di Ponorogo mendorong Dinkes untuk menerapkan strategi yang lebih intensif. Skrining sejak usia remaja dan pendampingan by name by address, serta kolaborasi lintas sektor, menjadi kunci dalam upaya menekan angka kematian ibu. Dengan deteksi dini penyakit penyerta dan layanan kesehatan komprehensif, diharapkan angka kematian ibu di Ponorogo dapat ditekan secara signifikan di masa mendatang.