Fakta Menarik: Indonesia dan Malaysia Perkuat Kerja Sama Sektor Halal, Ekonomi Biru, hingga Teknologi
Presiden Prabowo Subianto dan PM Anwar Ibrahim sepakat tingkatkan kerja sama sektor halal dan bidang strategis lainnya, membuka peluang besar bagi kedua negara.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, kembali menegaskan komitmen mereka untuk memperkuat hubungan bilateral. Penegasan ini disampaikan dalam Konsultasi Tahunan ke-13 yang berlangsung di Jakarta pada Selasa, 29 Juli. Fokus utama pembahasan mencakup peningkatan kerja sama di berbagai sektor vital, mulai dari sektor halal, ekonomi biru, kesehatan, hingga teknologi informasi dan komunikasi.
Pertemuan tingkat tinggi ini menjadi platform penting untuk membahas langkah-langkah konkret dalam mempererat kemitraan strategis antara kedua negara serumpun. Kedua pemimpin menyoroti potensi besar yang dapat digali melalui kolaborasi lintas sektor. Komitmen ini diharapkan mampu membawa dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di kedua belah pihak.
Pernyataan bersama yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri RI menunjukkan keseriusan kedua negara dalam menindaklanjuti hasil konsultasi ini. Inisiatif penguatan kerja sama ini diharapkan tidak hanya berdampak pada level bilateral, tetapi juga dapat memberikan kontribusi pada stabilitas dan kemajuan di kawasan Asia Tenggara secara keseluruhan. Fokus pada sektor-sektor kunci mencerminkan visi bersama untuk menghadapi tantangan global dan memanfaatkan peluang yang ada.
Penguatan Kerja Sama Sektor Halal dan Akses Pasar
Dalam upaya meningkatkan kerja sama sektor halal, Presiden Prabowo dan PM Anwar menyatakan komitmen mereka untuk menyederhanakan dan meningkatkan fasilitasi akses pasar halal. Langkah ini sangat krusial mengingat sektor halal kini memegang peranan yang semakin penting dalam perekonomian regional maupun global. Kedua negara melihat potensi besar dalam memperkuat industri halal sebagai pilar ekonomi baru.
Indonesia dan Malaysia sepakat untuk bekerja sama dalam memfasilitasi perdagangan serta proses bisnis halal yang lebih efisien dan transparan. Kesepakatan ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk memperkuat industri halal di seluruh kawasan ASEAN. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya saing produk dan layanan halal dari kedua negara di kancah internasional.
Peningkatan akses pasar halal ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang bagi pelaku usaha dari kedua negara. Dengan adanya fasilitasi yang lebih baik, produk-produk halal Indonesia dan Malaysia dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Hal ini tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperkuat posisi kedua negara sebagai pusat industri halal dunia.
Kolaborasi di Bidang Ekonomi Biru dan Kesehatan
Selain sektor halal, kedua pemimpin juga menyoroti pentingnya kerja sama di bidang ekonomi biru. Presiden Prabowo dan PM Anwar menyambut baik pendekatan ekonomi biru yang telah diterapkan oleh Indonesia, yang berfokus pada pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan. Pendekatan ini dinilai vital untuk menjaga kelestarian lingkungan laut sekaligus memaksimalkan potensi ekonomi dari sektor maritim.
Para pejabat dari kedua belah pihak didorong untuk menjajaki lebih lanjut kerja sama bilateral di sektor ini, dengan mempertimbangkan inisiatif regional yang sedang berlangsung dalam Kerangka Kerja Ekonomi Biru ASEAN. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan program-program inovatif yang mendukung keberlanjutan sumber daya laut. Peningkatan kapasitas dan pertukaran teknologi di bidang perikanan berkelanjutan menjadi salah satu target utama.
Di sektor kesehatan, kedua pemimpin menyambut baik penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang kerja sama kesehatan. MoU ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi kolaborasi di masa mendatang, termasuk peningkatan kapasitas tenaga kesehatan. Kerja sama ini akan mencakup berbagai aspek, mulai dari pertukaran informasi, pengembangan riset, hingga pelatihan bersama untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di kedua negara.
Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kerja sama di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) juga mendapat apresiasi tinggi dari kedua pemimpin. Kolaborasi antara Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia menjadi contoh nyata penguatan hubungan bilateral di ranah digital. Ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi global.
Kedua negara menyambut baik penguatan hubungan bilateral di ranah digital, khususnya dalam bidang-bidang seperti manajemen alamat Protokol Internet (IP) dan pengembangan teknologi berkelanjutan. Kerja sama ini penting untuk memastikan infrastruktur digital yang kuat dan aman bagi masyarakat kedua negara. Pertukaran pengetahuan dan pengalaman dalam tata kelola internet juga menjadi fokus utama.
Nota Kesepahaman terkait TIK yang telah ditandatangani pada 16 Juli 2025 menjadi fondasi yang kuat bagi kemitraan digital yang lebih tangguh dan berwawasan ke depan. Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong inovasi, memfasilitasi pertukaran data yang aman, dan mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia dan Malaysia. Peningkatan konektivitas dan keamanan siber menjadi prioritas bersama.