Fakta PISA 2022: Bantuan Buku Literasi Anak Tingkatkan Minat Baca di Sekolah Dumai
Kemendikdasmen optimistis bantuan buku literasi anak mampu tingkatkan minat baca di sekolah, terbukti di Dumai. Bagaimana dampaknya terhadap skor PISA Indonesia?

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Hafidz Muksin, menyatakan bahwa bantuan buku yang disalurkan ke sekolah-sekolah di Dumai, Riau, berhasil mendukung peningkatan minat membaca anak. Kunjungan langsung ke SD Negeri 003 Pangkalan Sesai pada Sabtu membuktikan efektivitas program ini. Ribuan eksemplar buku telah ditata rapi di perpustakaan dan dimanfaatkan di pojok baca setiap kelas.
Hafidz Muksin mengungkapkan kebahagiaannya melihat indeks literasi di sekolah penerima bantuan buku bacaan tersebut mengalami peningkatan signifikan. Program ini merupakan bagian dari Gerakan Literasi Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi anak-anak Indonesia secara menyeluruh. Dua sekolah di Dumai yang menerima bantuan buku berkualitas pada tahun 2022 menjadi contoh nyata keberhasilan inisiatif ini.
Peningkatan ini sangat krusial mengingat skor Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia pada tahun 2022 untuk kemampuan membaca masih berada di angka 359. Angka tersebut jauh di bawah rata-rata negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) yang mencapai 476. Oleh karena itu, upaya masif seperti penyaluran bantuan buku literasi anak menjadi sangat vital.
Dampak Nyata Bantuan Buku di Sekolah Dumai
Di SD Negeri 003 Pangkalan Sesai, Dumai, Riau, siswa kelas 2 SD menunjukkan kemampuan membaca yang lancar dan fasih. Kepala Sekolah SD Negeri 003 Sukajadi secara langsung mengonfirmasi bahwa kemampuan literasi anak-anak di sekolahnya meningkat drastis setelah menerima bantuan bacaan. Buku-buku tersebut tidak hanya mengisi rak perpustakaan, tetapi juga aktif digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari.
Pemanfaatan pojok baca di setiap kelas juga turut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan minat baca siswa. Sebanyak 1.600 eksemplar buku yang diterima telah didistribusikan secara merata, memastikan setiap anak memiliki akses terhadap bahan bacaan berkualitas. Hal ini menunjukkan bahwa investasi dalam penyediaan sumber daya literasi memberikan hasil yang konkret.
Peningkatan indeks literasi di sekolah-sekolah penerima bantuan buku ini menjadi indikator positif keberhasilan program. Ini membuktikan bahwa akses terhadap buku-buku bermutu adalah salah satu kunci utama dalam membangun budaya membaca sejak dini. Program ini diharapkan dapat direplikasi di berbagai daerah lain untuk pemerataan peningkatan literasi.
Tantangan dan Komitmen Peningkatan Literasi Nasional
Meskipun ada kemajuan di beberapa daerah, tantangan literasi di Indonesia masih besar, terutama jika mengacu pada skor PISA. Skor 359 untuk kemampuan membaca pada PISA 2022 menempatkan Indonesia di bawah rata-rata global. Kondisi ini menegaskan urgensi program-program literasi yang berkelanjutan dan terstruktur.
Pemerintah melalui Kemendikdasmen terus berupaya mengatasi kesenjangan ini dengan berbagai inisiatif, termasuk penyaluran bantuan buku bacaan bermutu. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan kemampuan membaca dan pemahaman mereka. Upaya ini memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak.
Wali Kota Dumai, H. Paisal, menyampaikan apresiasi tinggi atas dukungan Kemendikdasmen dalam meningkatkan minat membaca dan kemampuan literasi anak-anak di wilayahnya. Beliau menekankan pentingnya komitmen bersama untuk mencapai target literasi nasional. Dukungan dari pemerintah daerah sangat vital dalam implementasi program ini.
Sinergi Pemerintah Daerah dan Swasta untuk Literasi
Untuk memperkuat upaya peningkatan literasi di Dumai, Wali Kota H. Paisal berencana merangkul perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut terkait pendanaan. Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk tidak hanya bergantung pada bantuan pusat, tetapi juga memanfaatkan potensi lokal. Keterlibatan sektor swasta diharapkan dapat memperluas jangkauan program literasi.
Wali Kota Paisal juga mengungkapkan keyakinannya bahwa dengan mewajibkan anak-anak berkunjung ke perpustakaan, minat membaca akan semakin maksimal. Kebijakan ini akan menjadi modul penting dalam strategi peningkatan literasi di Dumai. Kunjungan rutin ke perpustakaan dapat menumbuhkan kebiasaan membaca yang kuat sejak usia dini.
Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor swasta menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem literasi yang kuat dan berkelanjutan. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan target peningkatan kemampuan literasi anak-anak Indonesia dapat tercapai secara optimal. Program bantuan buku literasi anak ini adalah langkah awal yang menjanjikan.