Pusling Cerdas Natuna: Lanjutan Program Literasi Pelajar SD
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Natuna melanjutkan program Pusling Cerdas untuk meningkatkan literasi siswa SD, dengan metode interaktif dan kunjungan langsung ke sekolah-sekolah.

Natuna, 08/03/2024 (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, kembali melanjutkan program unggulannya, Pusling Cerdas, untuk meningkatkan minat baca dan literasi di kalangan pelajar sekolah dasar (SD). Program ini, yang merupakan kepanjangan dari Pustaka Keliling-Cerita Dari Siswa, bertujuan untuk mendekatkan buku dan kegiatan membaca kepada anak-anak di Natuna.
Kepala Disperpusip Kabupaten Natuna, Erson Gempa Afriandi, menjelaskan bahwa program Pusling Cerdas akan kembali dilaksanakan pada bulan Mei mendatang. Program ini melibatkan kunjungan langsung ke sekolah-sekolah di Natuna menggunakan kendaraan roda empat yang dilengkapi dengan berbagai buku bacaan menarik bagi anak-anak. Dengan metode pembelajaran yang inovatif, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan literasi siswa SD.
Meskipun program ini telah berjalan dengan baik, terdapat perubahan rencana cakupan pada tahun 2025. Karena adanya efisiensi anggaran, program Pusling Cerdas pada tahun 2025 akan difokuskan hanya pada sekolah-sekolah dasar yang berada di Kecamatan Bunguran Timur. Namun, Disperpusip Natuna berkomitmen untuk tetap menjalankan program ini secara efektif dan efisien.
Metode Pembelajaran Interaktif Pusling Cerdas
Program Pusling Cerdas menerapkan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan usia dan kemampuan siswa. Untuk siswa kelas 1-3 SD, program ini menekankan pada metode membaca dan menyaring informasi. Petugas pustaka akan membacakan buku cerita dan mengajukan pertanyaan untuk menguji pemahaman siswa. Siswa yang menjawab dengan benar akan mendapatkan hadiah sebagai bentuk apresiasi.
Sementara itu, untuk siswa kelas 4-5 SD, metode yang digunakan lebih interaktif. Siswa diberikan kesempatan untuk memilih buku cerita yang mereka minati, membacanya, dan kemudian menceritakan kembali isi buku tersebut kepada teman-teman sekelasnya. Hal ini bertujuan untuk melatih kemampuan membaca, pemahaman, dan komunikasi siswa.
Konsep pembelajaran di luar ruangan, namun tetap di area sekolah, dipilih untuk menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan tidak membosankan bagi anak-anak. Selain itu, kegiatan outbound ringan dan menyanyikan lagu Pusling Cerdas bersama juga menjadi bagian dari program ini untuk menambah keseruan dan meningkatkan interaksi sosial antar siswa.
Inovasi dan Dampak Pusling Cerdas
Kata 'cerdas' dalam nama program ini merepresentasikan inovasi yang diterapkan, terutama untuk siswa kelas 1-3 SD. Metode membaca dan menyaring informasi yang diterapkan diharapkan dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan mendengarkan, memahami, dan merespon cerita. Program ini tidak hanya sekadar memberikan akses buku bacaan, tetapi juga membangun kebiasaan membaca dan meningkatkan kemampuan literasi sejak usia dini.
Erson Gempa Afriandi berharap program Pusling Cerdas dapat berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi peningkatan literasi siswa SD di Natuna. Dengan metode pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan, diharapkan program ini dapat menumbuhkan minat baca dan kecintaan terhadap buku sejak usia dini. Program ini juga diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Natuna.
Selain itu, program ini juga diharapkan dapat menjangkau lebih banyak siswa SD di Natuna dan memberikan dampak yang lebih luas bagi perkembangan literasi di daerah tersebut. Ke depannya, Disperpusip Natuna akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan program Pusling Cerdas agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
Dengan adanya program Pusling Cerdas, diharapkan minat baca anak-anak di Natuna akan meningkat dan mereka dapat memperoleh manfaat dari kegiatan membaca untuk perkembangan intelektual dan kreativitasnya. Program ini merupakan salah satu upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan literasi sejak usia dini.