Fakta Unik Gunung Semeru: Puncak Mahameru Erupsi 4 Kali, Kolom Abu Capai 900 Meter
Gunung Semeru, puncak tertinggi di Jawa, alami Erupsi Gunung Semeru sebanyak empat kali pada Minggu pagi, kolom abu capai 900 meter. Status Waspada masih berlaku, apa dampaknya bagi warga?

Gunung Semeru, salah satu gunung berapi aktif di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitasnya. Pada Minggu pagi, gunung yang dikenal juga sebagai Mahameru ini mengalami Erupsi Gunung Semeru sebanyak empat kali berturut-turut. Letusan tersebut menghasilkan kolom abu vulkanik yang mencapai ketinggian hingga 900 meter di atas puncaknya.
Kejadian Erupsi Gunung Semeru ini terpantau oleh Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, yang melaporkan detail waktu dan karakteristik setiap letusan. Erupsi pertama terjadi pada dini hari, diikuti oleh tiga letusan lainnya hingga pagi menjelang siang. Meskipun terjadi beberapa letusan, status Gunung Semeru masih berada pada Level II atau Waspada.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi penting bagi masyarakat sekitar. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan risiko bahaya yang mungkin timbul akibat aktivitas vulkanik. Warga diimbau untuk selalu waspada dan mematuhi arahan dari pihak berwenang demi keselamatan bersama.
Kronologi Erupsi dan Karakteristik Letusan
Erupsi pertama Gunung Semeru tercatat pada pukul 00.11 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 400 meter di atas puncak. Kolom abu yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang, bergerak ke arah barat daya. Saat laporan awal dibuat, aktivitas erupsi masih berlangsung.
Aktivitas vulkanik kembali meningkat pada pukul 05.17 WIB, di mana Erupsi Gunung Semeru kedua terjadi dengan tinggi kolom letusan mencapai 900 meter di atas puncak. Kolom abu kali ini berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang, namun bergerak ke arah selatan.
Tidak berselang lama, Gunung Semeru erupsi lagi pada pukul 06.00 WIB. Letusan ketiga ini menghasilkan kolom abu setinggi 700 meter di atas puncak, dengan warna dan intensitas yang serupa, bergerak ke arah selatan. Erupsi keempat terjadi pukul 08.04 WIB, menghasilkan kolom abu setinggi 500 meter di atas puncak. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, mengarah ke selatan dan barat daya.
Erupsi terakhir pada pagi itu terekam jelas di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 128 detik. Data ini menunjukkan konsistensi aktivitas vulkanik yang perlu terus dipantau. PVMBG terus memantau setiap perkembangan Erupsi Gunung Semeru untuk memastikan keamanan warga.
Status Waspada dan Rekomendasi Keselamatan
Meskipun terjadi beberapa kali letusan, status Gunung Semeru saat ini masih berada pada Level II atau Waspada. Status ini menunjukkan bahwa gunung berapi tersebut memiliki potensi bahaya, sehingga masyarakat di sekitar harus tetap siaga. PVMBG secara rutin memberikan pembaruan informasi terkait kondisi terkini.
Menanggapi aktivitas Erupsi Gunung Semeru, PVMBG melalui petugas Liswanto, telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi penting. Rekomendasi ini bertujuan untuk menjaga keselamatan warga dari potensi bahaya erupsi. Masyarakat diimbau untuk mematuhi setiap arahan yang diberikan oleh pihak berwenang.
Berikut adalah beberapa rekomendasi utama yang dikeluarkan oleh PVMBG terkait aktivitas Gunung Semeru:
- Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
- Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Hal ini karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
- Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
- Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
- Waspada terhadap potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Semua rekomendasi ini merupakan langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari dampak Erupsi Gunung Semeru. Kepatuhan terhadap pedoman ini sangat krusial demi keselamatan bersama.