Semeru Erupsi Empat Kali, Tinggi Letusan Capai 900 Meter
Gunung Semeru di Jawa Timur mengalami empat kali erupsi pada Rabu pagi, dengan letusan tertinggi mencapai 900 meter di atas puncak, menyebabkan peningkatan status waspada dan rekomendasi larangan aktivitas di sekitar gunung.

Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya pada Rabu pagi, 19 Februari 2024. Tercatat empat kali erupsi terjadi, dengan tinggi letusan yang mengkhawatirkan. Erupsi pertama terjadi pukul 00.12 WIB, diikuti erupsi kedua pukul 01.05 WIB. Sayangnya, kedua erupsi awal ini tidak teramati secara visual karena tertutup kabut.
Erupsi Semeru dan Tinggi Letusan
Puncak aktivitas vulkanik terjadi pada pukul 05.28 WIB. Erupsi ketiga ini memuntahkan letusan setinggi 900 meter di atas puncak gunung, atau setara dengan 4.576 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kolom abu berwarna putih hingga kelabu terlihat dengan intensitas sedang mengarah ke selatan. Aktivitas vulkanik berlanjut pada pukul 06.38 WIB dengan erupsi keempat, kali ini dengan tinggi kolom letusan mencapai 700 meter di atas puncak (4.376 mdpl). Abu vulkanik berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal terlihat mengarah ke tenggara dan selatan. Erupsi ini terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 164 detik.
Status Waspada dan Rekomendasi PVMBG
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, menyampaikan bahwa Gunung Semeru masih berstatus waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pun mengeluarkan sejumlah rekomendasi penting untuk keselamatan masyarakat. Aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi) dilarang keras. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena potensi terjangan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Sebagai tindakan pencegahan, masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena bahaya lontaran batu pijar. Potensi bahaya lainnya yang perlu diwaspadai adalah awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Potensi lahar juga perlu diwaspadai di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Pentingnya Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan
Kejadian erupsi Gunung Semeru ini menggarisbawahi pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat di sekitar gunung berapi aktif. Informasi dan rekomendasi dari PVMBG harus dipatuhi dengan ketat untuk meminimalisir risiko bencana. Masyarakat diimbau untuk tetap mengikuti perkembangan informasi resmi dari pihak berwenang dan selalu siap menghadapi potensi bahaya erupsi susulan.
Meskipun erupsi telah terjadi, pemantauan aktivitas Gunung Semeru terus dilakukan secara intensif. PVMBG akan terus memberikan update dan rekomendasi terbaru seiring perkembangan situasi. Keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama dalam menghadapi ancaman bencana alam ini. Semoga dengan kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang tinggi, dampak erupsi Gunung Semeru dapat diminimalisir.