Fakta Unik Panen Jagung 10 Hektare di Bantul: Polri Dampingi Petani, Dukung Swasembada Pangan
Kelompok tani di Bantul sukses panen jagung 10 hektare berkat pendampingan Polri. Program ini wujudkan swasembada pangan dan tingkatkan kesejahteraan petani.

Kelompok tani di Pedukuhan Bogem, Kelurahan Caturharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, baru-baru ini berhasil menggelar panen jagung seluas 10 hektare. Panen raya ini merupakan puncak dari program pendampingan intensif yang diinisiasi oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) setempat, menunjukkan sinergi kuat antara aparat keamanan dan masyarakat petani.
Kegiatan strategis ini secara langsung bertujuan untuk mendukung penuh program swasembada pangan nasional yang dicanangkan pemerintah. Selain itu, inisiatif ini juga mengimplementasikan semangat Polri Presisi serta visi pemerintah melalui Program Astacita, yang berfokus pada pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Kapolres Bantul, AKBP Novita Eka Sari, didampingi Kapolsek Pandak Iptu Ismalyanto, turut hadir langsung di areal persawahan pada Senin, 11 Agustus. Mereka berdialog akrab dengan Kelompok Tani Akur Dusun Bogem, menunjukkan komitmen Polri dalam menjalin hubungan erat dan memberikan dukungan moral kepada para petani.
Peran Aktif Polri dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional
AKBP Novita Eka Sari menegaskan bahwa pendampingan budidaya jagung ini adalah wujud nyata dari keterlibatan aktif institusi kepolisian. Polri ingin memastikan kehadirannya senantiasa dirasakan oleh masyarakat, tidak hanya dalam menjaga keamanan tetapi juga dalam memajukan sektor vital seperti pertanian.
Beliau menekankan bahwa para petani merupakan ujung tombak krusial dalam menjaga stabilitas dan produktivitas ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, Polres Bantul berkomitmen untuk terus mendukung terciptanya suasana yang kondusif di masyarakat, agar seluruh proses pertanian, mulai dari produksi hingga distribusi hasil panen, dapat berjalan lancar tanpa hambatan.
Inisiatif ini juga berfungsi sebagai jembatan untuk memperkuat sektor pertanian di Bantul secara keseluruhan. Melalui kolaborasi dan pendampingan yang berkelanjutan, diharapkan semangat dan produktivitas petani dapat terus meningkat, berkontribusi pada kemandirian pangan daerah dan nasional.
Capaian Produktivitas dan Prospek Kesejahteraan Petani
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP) Kabupaten Bantul, Joko Waluyo, memberikan rincian lebih lanjut mengenai capaian panen jagung ini. Luas tanaman jagung yang berhasil dipanen pada kesempatan ini mencapai 10 hektare, dengan hasil yang sangat memuaskan.
Data menunjukkan produktivitas rata-rata mencapai 9,7 ton jagung pipil kering per hektare. Angka ini membuktikan keberhasilan para petani dalam menerapkan praktik budidaya yang efektif, didukung oleh pendampingan dan bimbingan yang tepat dari pihak terkait.
Joko Waluyo juga menyoroti aspek ekonomi yang menguntungkan bagi petani. Harga jagung pipil kering saat ini cukup tinggi, mencapai Rp5.500 per kilogram dengan kadar air antara 18 hingga 20 persen. Harga yang stabil dan menjanjikan ini diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan ekonomi para petani di wilayah tersebut.
Melalui keberhasilan panen jagung ini, yang merupakan hasil sinergi antara kelompok tani dan dukungan Polri, diharapkan kehidupan para petani di Bantul dapat semakin sejahtera. Program semacam ini menjadi contoh konkret bagaimana kolaborasi lintas sektor mampu mendorong kemajuan ekonomi dan ketahanan pangan lokal.