Polres Serang Panen Raya Jagung 80 Ton, Wujud Dukungan Ketahanan Pangan Nasional
Polres Serang berhasil panen raya jagung 80 ton di lahan 10 hektare, sebuah langkah nyata dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Kabupaten Serang, Banten.

Polres Serang, bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), berhasil memanen raya 80 ton jagung dari lahan seluas 10 hektare di Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Banten. Panen raya ini dilakukan pada Kamis, 20 Februari 2024, dan menandai keberhasilan program Polres Serang dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, memimpin panen raya ini dan menjelaskan bahwa Polres Serang menjadi yang pertama melakukan panen raya jagung di wilayah hukum Polda Banten. Keberhasilan ini juga merupakan wujud nyata sinergi antara kepolisian dan petani dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Proses penanaman hingga penjualan jagung mendapat pendampingan penuh dari personel Polri. Selain itu, Gapoktan juga menerima bantuan modal pertanian, dan seluruh hasil penjualan jagung diberikan langsung kepada para petani. "Selama proses penanaman hingga penjualannya nanti akan di lakukan pendampingan oleh personel Polri," kata AKBP Condro Sasongko. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian para petani dan memberdayakan mereka secara berkelanjutan.
Kapolda Banten, Irjen Pol. Suyudi Ario Seto, memberikan apresiasi tinggi atas program ini dan mendorong pengembangannya lebih lanjut. Ia menekankan pentingnya peningkatan hasil pertanian untuk kesejahteraan masyarakat luas. Program ini dinilai sebagai contoh nyata bagaimana institusi kepolisian dapat berkontribusi aktif dalam pembangunan ekonomi di tingkat daerah.
Polri Dukung Peningkatan Produktivitas Pertanian
Polri berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan produktivitas pertanian di Banten. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pembangunan Balai Polisi Peduli Pengangguran (Poliran) yang ditargetkan selesai pada pertengahan Maret 2025. Balai Poliran ini akan difungsikan untuk melatih para Bhabinkamtibmas dalam memberikan pelatihan pertanian kepada masyarakat. Pelatihan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari teknik bercocok tanam hingga pengelolaan pascapanen.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi angka pengangguran di Banten. "Anak-anak muda kita, petani milenial, akan kita latihkan sesuai dengan kebutuhan. Peternakan, perikanan dan soft skill lainnya terkait keindustrian, tujuannya agar anggota kita yang menjadi pendamping tahu bagaimana bertani," jelas Irjen Pol. Suyudi Ario Seto. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta kemandirian ekonomi di masyarakat.
Setelah panen raya jagung, Polres Serang juga memberikan bantuan benih, pupuk, dan alat pertanian kepada Gapoktan. Bantuan ini bertujuan untuk mendukung keberlanjutan program pertanian dan meningkatkan produktivitas di masa mendatang. Selain itu, lahan pertanian juga akan diperluas dari 10 hektare menjadi 16 hektare dengan memanfaatkan lahan tidur yang ada.
Potensi Pasar Jagung Hibrida di Banten
Irjen Pol. Suyudi Ario Seto menjelaskan bahwa di Banten terdapat 16 perusahaan yang membutuhkan jagung hibrida untuk pakan ternak. Kebutuhan jagung hibrida mencapai sekitar 1 juta ton per tahun. Hal ini menunjukkan potensi pasar yang besar bagi petani jagung di Banten dan peluang untuk meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan. Dengan dukungan dari Polri dan program-program pemberdayaan petani, diharapkan produksi jagung di Banten dapat meningkat dan memenuhi kebutuhan pasar.
Program panen raya jagung ini merupakan bukti nyata komitmen Polri dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya pelatihan dan pendampingan dari Bhabinkamtibmas, diharapkan para petani dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatannya. Keberhasilan ini juga menjadi contoh baik bagi daerah lain dalam membangun sinergi antara institusi kepolisian dan masyarakat dalam rangka pembangunan ekonomi.
Ke depan, perlu adanya pengembangan program serupa di daerah lain untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani. Peningkatan akses terhadap teknologi pertanian modern dan pasar yang lebih luas juga sangat penting untuk keberhasilan program ini.