Fakta Unik PICA Fest 2025: Gubernur Bali Targetkan Perputaran Uang Rp18 Miliar
PICA Fest 2025 di Bali ditargetkan mencapai perputaran uang Rp18 miliar, sama seperti tahun sebelumnya. Gubernur Bali optimistis mendukung ekonomi kreatif lokal.

Pemerintah Provinsi Bali menargetkan perputaran uang sebesar Rp18 miliar dalam ajang Paradise Island’s Clothing Association (PICA) Fest 2025. Angka ini setara dengan pencapaian pada penyelenggaraan tahun 2023. Gubernur Bali, Wayan Koster, menyampaikan target ini di Denpasar, Kamis, seiring dengan pemberian izin penggunaan Lapangan Niti Mandala Renon secara gratis untuk festival tersebut.
Target ambisius ini mencerminkan optimisme pemerintah daerah terhadap pemulihan ekonomi Bali. Koster berharap masyarakat dapat hadir lebih banyak dan berbelanja, sehingga perputaran ekonomi di festival ini dapat meningkat dari tahun sebelumnya. Dukungan ini diberikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Pulau Dewata.
PICA Fest 2025 sendiri dijadwalkan berlangsung dari tanggal 24 hingga 27 Juli 2025. Meskipun penggunaan Lapangan Niti Mandala Renon memerlukan biaya perawatan yang tidak sedikit, Pemprov Bali tetap merestui acara ini. Hal ini didasari harapan akan adanya perputaran ekonomi yang signifikan, sejalan dengan visi transformasi perekonomian Bali.
Dukungan Pemerintah Provinsi Bali untuk Produk Lokal
Gubernur Wayan Koster mengungkapkan bahwa pemberian izin penggunaan Lapangan Niti Mandala Renon secara gratis tidaklah mudah. Lapangan tersebut, yang sehari-hari dimanfaatkan untuk olahraga dan rekreasi, akan ditutup sebagian selama festival berlangsung. Biaya perawatan rumput yang mahal menjadi pertimbangan utama dalam keputusan ini.
Namun, Pemprov Bali akhirnya memberikan restu karena melihat potensi besar dari komunitas pengusaha pakaian merek lokal ini. Koster mengapresiasi keberanian dan kreativitas anak-anak muda Bali dalam mengangkat produk lokal yang kekinian dan modern. Inisiatif ini dianggap selaras dengan upaya menjaga kearifan lokal dan budaya Bali.
Dukungan terhadap PICA Fest juga merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk menggalakkan ekonomi kreatif di Provinsi Bali. Koster menekankan pentingnya mendukung inisiatif semacam ini. Tujuannya adalah agar ekonomi Bali dapat tumbuh dengan nilai tambah, berkualitas, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Optimisme Penyelenggara dan Tantangan PICA Fest
Merespons target yang ditetapkan Gubernur Koster, Pendiri PICA Fest, Ida Bagus Agung Brahmadiguna, menyatakan optimismenya. Ia yakin bahwa target perputaran uang sebesar Rp18 miliar dapat tercapai, bahkan berpotensi melampaui. Optimisme ini didasari oleh antusiasme masyarakat dan upaya panitia dalam menarik pengunjung.
Pada PICA Fest 2025 ini, panitia memberikan kesempatan kepada 36 usaha produk pakaian lokal dan 80 UMKM kuliner untuk berpartisipasi. Angka ini sedikit berbeda dari PICA Fest 2023, yang melibatkan 55 usaha produk pakaian lokal dan 123 UMKM kuliner, dengan total transaksi mencapai Rp18 miliar. Perbedaan jumlah partisipan ini menjadi salah satu tantangan yang harus diatasi.
Salah satu tantangan utama bagi penyelenggara adalah bagaimana menarik pembeli tiket konser musik untuk turut berbelanja di festival clothing. Brahmadiguna mengakui bahwa ini masih menjadi pekerjaan rumah. Meskipun demikian, panitia berupaya membantu dengan memberikan harga sewa stan yang kompetitif, terutama bagi merek-merek baru yang ingin tampil.
Target Kunjungan dan Kontribusi Ekonomi Kreatif
PICA Fest 2025 menargetkan sebanyak 80.000 kunjungan selama empat hari penyelenggaraan. Pada hari pertama festival, tim mencatat penjualan tiket mencapai 18.000. Angka ini menunjukkan antusiasme awal yang cukup baik dari masyarakat. Penyelenggara berharap momentum ini dapat terus terjaga hingga akhir acara.
Untuk menarik lebih banyak partisipasi, panitia menerapkan kebijakan harga sewa stan yang bervariasi. Misalnya, stan untuk clothing baru ditawarkan dengan harga Rp3 juta, sementara yang sudah pernah berpartisipasi dikenakan biaya Rp6 juta. Strategi ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak merek lokal untuk bergabung dan memamerkan produk mereka.
Secara keseluruhan, PICA Fest bukan hanya sekadar festival. Acara ini merupakan platform penting bagi pengembangan ekonomi kreatif di Bali, khususnya di sektor fesyen dan kuliner. Dengan dukungan pemerintah dan optimisme penyelenggara, PICA Fest diharapkan dapat terus menjadi motor penggerak bagi produk-produk lokal Bali.