Festival Cap Go Meh Singkawang: Hotel Penuh, Target Pengunjung 650 Ribu
Jelang Festival Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat, kamar hotel penuh dipesan wisatawan domestik dan mancanegara, dengan target pengunjung mencapai 650 ribu orang.
![Festival Cap Go Meh Singkawang: Hotel Penuh, Target Pengunjung 650 Ribu](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/220231.083-festival-cap-go-meh-singkawang-hotel-penuh-target-pengunjung-650-ribu-1.jpg)
Singkawang, Kalimantan Barat - Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), tengah bersiap menyambut Festival Cap Go Meh. Antusiasme masyarakat sangat tinggi, terbukti dengan tingginya pemesanan kamar hotel yang sudah mencapai kapasitas penuh. Tamu berasal dari berbagai daerah di Kalbar, seluruh Indonesia, bahkan mancanegara.
Lonjakan Pemesanan Kamar Hotel
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Singkawang, Mulyadi Qamal, menyatakan bahwa kunjungan wisatawan ke Singkawang untuk menyaksikan Festival Cap Go Meh terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini berdampak pada tingginya permintaan kamar hotel. "Yang jelas kunjungan ke Kota Singkawang untuk menonton Festival Cap Go Meh semakin tahun semakin meningkat," ujar Mulyadi pada Jumat, 07/2.
Kenaikan permintaan kamar hotel ini berdampak pada harga. Mulyadi menjelaskan bahwa tingginya permintaan biasanya diiringi dengan kenaikan harga. "Setiap permintaan banyak pasti harganya akan tinggi," katanya. PHRI telah mengimbau agar kenaikan tarif hotel tetap wajar, berkisar antara 100 hingga 200 persen. Namun, pengawasan tetap dilakukan untuk mencegah potensi penyalahgunaan.
Pihak PHRI bersama dinas terkait akan melakukan peninjauan langsung ke lapangan. Hal ini untuk memastikan tidak ada oknum pengusaha hotel yang menaikkan harga secara berlebihan. "Jika memang ditemukan, ke depannya diharapkan ada sanksi yang diperkuat dengan peraturan wali kota (perwako)," tegas Mulyadi. Sebagai solusi alternatif, masyarakat Singkawang yang memiliki rumah layak huni diimbau untuk mendaftarkannya sebagai homestay.
Antisipasi Lonjakan Pengunjung dan Solusi Homestay
Pemerintah Kota Singkawang juga berupaya mengantisipasi lonjakan pengunjung. Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Singkawang, Heri Apriyadi, menargetkan sebanyak 650 ribu pengunjung, dengan rincian 600 ribu wisatawan domestik dan 50 ribu wisatawan mancanegara. Target ini cukup optimis mengingat beberapa faktor pendukung, seperti keberadaan bandara di Singkawang dan kemudahan akses ke Kuching, serta gencarnya promosi wisata.
"Dengan pertimbangan, Kota Singkawang sudah memiliki bandara, kunjungan ke Kuching lebih mudah, upaya promosi juga sudah semakin gencar sehingga diharapkan bisa mengejar target kunjungan tersebut. Insya Allah tercapai," ungkap Heri Apriyadi. Pemerintah daerah berharap upaya ini dapat mengakomodasi semua wisatawan yang ingin menyaksikan Festival Cap Go Meh.
Dampak Positif bagi UMKM dan Pariwisata Kalbar
Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson, menekankan dampak positif perayaan Imlek dan Cap Go Meh, khususnya di Singkawang, bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). "Imlek dan CGM ikut andil dalam mendorong kemajuan ekonomi dan budaya di Kalbar," kata Harisson. Lebih lanjut, ia menyebut Kota Singkawang sebagai kota yang sangat toleran, keberagaman etnis yang ada di Kalbar memperkaya budaya dan mendorong kemajuan pembangunan.
Festival Cap Go Meh di Singkawang bukan hanya sekadar perayaan budaya, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang signifikan, memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat setempat dan Kalimantan Barat secara keseluruhan. Persiapan matang dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga pelaku usaha perhotelan, diharapkan dapat memastikan kelancaran dan kenyamanan para wisatawan selama festival berlangsung.
Kesimpulan
Festival Cap Go Meh di Singkawang tahun ini diprediksi akan dibanjiri wisatawan. Tingginya permintaan kamar hotel menunjukkan antusiasme yang luar biasa. Pemerintah daerah dan PHRI berupaya mengantisipasi lonjakan pengunjung dengan berbagai strategi, termasuk mengoptimalkan homestay sebagai alternatif akomodasi. Perayaan ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat Singkawang dan Kalimantan Barat.