Cap Go Meh Singkawang: Pendorong Pariwisata Kalimantan Barat
Perayaan Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat, sukses menarik wisatawan domestik dan mancanegara, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan menjadikan Kalbar sebagai destinasi wisata budaya unggulan Indonesia.

Kota Singkawang, Kalimantan Barat, baru-baru ini dipenuhi kemeriahan Cap Go Meh. Ribuan lampion menghiasi jalan-jalan utama, menciptakan pemandangan spektakuler di kota yang dikenal sebagai 'kota seribu kelenteng'. Perayaan ini bukan hanya perayaan budaya semata, tetapi juga menjadi pendorong utama bagi sektor pariwisata Kalimantan Barat.
Atraksi Budaya dan Peningkatan Ekonomi
Puncak perayaan Cap Go Meh ditandai dengan atraksi Tatung yang memukau, tarian naga, dan barongsai. Acara ini juga dimeriahkan dengan pawai lampion, lomba mobil hias, dan festival kuliner yang melibatkan banyak UMKM. Ketua Umum Panitia Imlek dan Cap Go Meh Singkawang, Mimihetty Layani, menjelaskan bahwa festival ini diawali dengan berbagai ritual, termasuk Ritual Buka Mata Naga dan Ritual Tolak Bala. Keberagaman budaya yang ditampilkan dalam Cap Go Meh memperkuat pondasi kebangsaan Indonesia.
Atraksi Tatung, dengan aksi-aksi ekstremnya, menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Para Tatung, yang diyakini dirasuki roh dewa atau leluhur, menampilkan atraksi seperti berjalan di atas pedang dan menusuk diri dengan tombak. Hal ini bukan hanya sebuah pertunjukan, tetapi juga bentuk penghormatan dan keyakinan spiritual bagi masyarakat Tionghoa. Atraksi ini juga dinikmati oleh berbagai etnis di Kalimantan Barat, mencerminkan harmonisasi budaya yang kuat di kota yang mendapat predikat 'Kota Tertoleran di Indonesia' tersebut.
Dampak Positif bagi Pariwisata Kalbar
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar, Windy Prihastari, mengungkapkan bahwa sektor pariwisata Kalbar mengalami pertumbuhan signifikan di tahun 2024. Jumlah kunjungan wisatawan nusantara mencapai 8.165.686 orang, meningkat 73,33 persen dibandingkan tahun 2023. Kunjungan wisatawan mancanegara juga meningkat 20,25 persen, mencapai 73.448 orang. Perayaan Cap Go Meh sendiri berkontribusi besar terhadap peningkatan ini, dengan peningkatan kunjungan wisatawan hingga 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dampak ekonomi Cap Go Meh juga sangat signifikan. Hotel-hotel di Singkawang dan sekitarnya penuh sesak, sementara UMKM kuliner dan oleh-oleh mengalami peningkatan omzet yang signifikan. Cap Go Meh telah menjadi event pariwisata unggulan Kalbar, memberikan dampak positif bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Suksesnya perayaan ini memperkuat posisi Kalbar, khususnya Singkawang, sebagai destinasi wisata budaya unggulan di Indonesia.
Dukungan Pemerintah dan Masa Depan Pariwisata Kalbar
Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani, menyatakan dukungan pemerintah pusat terhadap Cap Go Meh Singkawang agar dapat menjadi daya tarik wisatawan yang lebih kuat. Dukungan ini sangat penting mengingat Cap Go Meh bukan hanya perayaan budaya, tetapi juga momentum untuk memajukan daerah melalui pariwisata. Event ini juga memberikan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat Singkawang dan Kalimantan Barat.
Disporapar Kalbar juga telah meluncurkan Calendar of Event (CoE) Kalbar Tahun 2025, yang mencakup 44 event di 14 kabupaten/kota se-Kalbar, termasuk puncak acara Saprahan Khatulistiwa. CoE ini menjadi media promosi untuk menarik lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun internasional, untuk menikmati keindahan alam dan budaya Kalimantan Barat. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ini diharapkan berlanjut, menjadi momentum untuk memajukan sektor pariwisata Kalbar.
Kesimpulannya, Cap Go Meh Singkawang telah terbukti sebagai pendorong utama bagi pariwisata Kalimantan Barat. Keberhasilannya dalam menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, serta dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal, menjadikan event ini sebagai contoh nyata bagaimana budaya dapat menjadi penggerak utama perekonomian daerah. Dengan dukungan pemerintah dan pengembangan berkelanjutan, Cap Go Meh berpotensi untuk terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi Kalimantan Barat di masa depan.