Film Horor dan Drama Tetap Rajai Bioskop Indonesia di 2025: Hanung Bramantyo Ungkap Dominasi Genre
Sutradara Hanung Bramantyo memprediksi film horor dan drama akan tetap mendominasi layar lebar Indonesia sepanjang tahun 2025, meskipun beragam genre akan hadir.

Jakarta, 20 Februari 2025 (ANTARA) - Sutradara kenamaan Indonesia, Hanung Bramantyo, memberikan prediksinya mengenai tren film Indonesia sepanjang tahun 2025. Meskipun ia memperkirakan akan ada keberagaman genre yang ditayangkan, namun Hanung melihat film drama dan horor masih akan mendominasi bioskop Tanah Air.
Dalam sebuah wawancara di Jakarta, Kamis lalu, Hanung menyatakan, "Tren film tahun ini, menurut saya, akan beragam. Drama cukup mendominasi di Januari ini, dan kita juga melihat sejumlah film horor yang menarik perhatian."
Lebih lanjut, Hanung menjelaskan bahwa selain film drama dengan tema religi dan umum, film horor tetap menjadi primadona dan menarik banyak penonton. Ia menekankan kestabilan jumlah penonton film horor di Indonesia.
Dominasi Film Horor di Tahun 2025
Hanung mencontohkan kesuksesan beberapa film horor baru-baru ini. "Rata-rata penonton film horor cukup stabil. Film 'Almarhum' misalnya, mencapai 700 ribu penonton, sementara 'Gunung Gede' bahkan meraih sekitar 2 juta penonton," ujarnya. Angka tersebut menunjukkan daya tarik genre horor yang tetap tinggi di kalangan penonton Indonesia.
Lebih mengejutkan lagi, Hanung memprediksi bahwa film horor akan tetap menjadi pilihan utama penonton selama libur Idul Fitri 2025. "Biasanya, saat Lebaran, kita berharap ada banyak film keluarga. Namun, kenyataannya, bioskop justru dipenuhi oleh film-film horor," katanya. Hal ini menurutnya menimbulkan tantangan tersendiri bagi keluarga yang ingin menikmati waktu bersama di bioskop.
Hanung menambahkan, "Sebagai penonton yang memiliki keluarga, saya sendiri seringkali harus memilih film Hollywood saat Lebaran karena istri dan anak-anak saya tidak bisa menonton film horor."
Perlunya Kebijakan Pemerintah untuk Keseimbangan Genre Film
Dari pengamatannya, Hanung menyoroti perlunya menghadirkan lebih banyak pilihan film yang dapat dinikmati seluruh anggota keluarga, terutama pada masa libur panjang dan hari raya keagamaan. Ia menyarankan adanya regulasi atau kebijakan dari pemerintah untuk menyeimbangkan genre film yang ditayangkan.
Hanung berpendapat, "Mungkin perlu ada kebijakan dari pemerintah untuk mengatur hal ini. Ini demi memberikan pilihan yang lebih beragam dan memenuhi kebutuhan seluruh segmen penonton di Indonesia."
Prediksi Hanung ini tentu menjadi bahan pertimbangan bagi para pelaku industri perfilman Indonesia. Bagaimana strategi yang akan diterapkan untuk memenuhi kebutuhan penonton yang beragam, sekaligus tetap mempertahankan daya tarik genre horor yang terbukti sukses di pasaran? Pertanyaan ini menjadi tantangan tersendiri bagi industri film Indonesia di tahun 2025.