Gajah Sumatra Mati di Aceh Timur Setelah Perawatan Intensif
Seekor gajah betina Sumatra berusia tujuh hingga delapan tahun ditemukan mati di Aceh Timur setelah sempat dirawat karena infeksi dan diduga keracunan, meskipun sempat menunjukkan perkembangan positif sebelum akhirnya meninggal.
Satu ekor gajah Sumatra ditemukan mati di Aceh Timur. Gajah betina, diperkirakan berusia tujuh hingga delapan tahun, ditemukan tak bernyawa di Desa Julok Rayeuk Selatan, Kecamatan Indra Makmur pada Jumat (31 Januari 2024) sekitar pukul 17.40 WIB. Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh langsung melakukan tindakan, termasuk nekropsi dan pengambilan sampel untuk uji laboratorium.
Penemuan gajah mati ini menyisakan duka. Sebelumnya, gajah tersebut ditemukan sakit di kebun warga pada Rabu (22 Januari 2024). Kondisi gajah saat itu memprihatinkan; mulut dan lidahnya terinfeksi dan bernanah. Kepala BKSDA Aceh, Ujang Wisnu Barata, menduga gajah tersebut mengalami kerusakan atau infeksi pada organ pencernaan, kemungkinan akibat mengonsumsi makanan beracun.
Tim medis BKSDA segera memberikan perawatan intensif. Perawatan meliputi pemberian infus, antibiotik, obat-obatan, dan vitamin. Sampel darah dan feses juga diambil untuk analisis laboratorium. Meskipun sempat menunjukkan kemajuan setelah perawatan awal, gajah tersebut kemudian melemah dan akhirnya meninggal dunia.
Hasil diagnosa sementara menunjukkan pendarahan pada organ reproduksi gajah, yang diduga kuat terkait dengan konsumsi makanan yang mengandung racun. Gejala awal termasuk urine dan feses berwarna hitam dan berbau busuk, mengindikasikan gangguan metabolisme pencernaan. Meskipun upaya pengobatan dan perawatan intensif dilakukan, kondisi gajah tidak membaik dan akhirnya meninggal.
Setelah nekropsi, bangkai gajah dikuburkan. Hasil uji laboratorium dari sampel yang diambil diharapkan dapat memberikan informasi lebih detail mengenai penyebab kematian gajah tersebut. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya upaya konservasi dan perlindungan satwa langka seperti gajah Sumatra.
Kematian gajah ini tentu menjadi perhatian serius. BKSDA Aceh akan terus berupaya mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Investigasi lebih lanjut akan dilakukan untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian gajah tersebut dan langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif.
Kasus ini menjadi sorotan karena menunjukkan betapa pentingnya upaya perlindungan habitat gajah dan pencegahan konflik antara gajah dan manusia. Perlu kerjasama semua pihak untuk memastikan kelangsungan hidup gajah Sumatra.