Garuda Indonesia Ingatkan JCH Aceh: Batasi Bagasi Demi Kelancaran Penerbangan
Garuda Indonesia memberikan peringatan kepada jamaah calon haji (JCH) Aceh untuk tidak membawa barang melebihi batas bagasi yang telah ditentukan agar penerbangan ke Tanah Suci berjalan lancar.

Banda Aceh, 13 April 2025 - Garuda Indonesia Perwakilan Provinsi Aceh memberikan imbauan penting kepada 4.378 jamaah calon haji (JCH) Aceh untuk memperhatikan batasan bagasi sebelum keberangkatan ke Tanah Suci. Imbauan ini disampaikan menyusul adanya kekhawatiran akan kelebihan bagasi yang dapat mengganggu kelancaran penerbangan.
Peringatan tersebut disampaikan langsung oleh General Manager Garuda Indonesia Perwakilan Aceh, Nano Setiawan, Minggu lalu, di sela-sela kegiatan Bimbingan Manasik Haji JCH Banda Aceh di Masjid Al Badar, Lampineung. Dalam kesempatan tersebut, Nano Setiawan menekankan pentingnya kepatuhan terhadap aturan bagasi untuk memastikan perjalanan ibadah haji berjalan lancar dan sesuai jadwal.
Pihak Garuda Indonesia menyadari pentingnya memberikan pelayanan maksimal kepada para JCH. Oleh karena itu, selain mengingatkan tentang batasan bagasi, Garuda Indonesia juga memberikan pembekalan terkait keselamatan penerbangan dan memastikan kesiapan armada pesawat untuk mengangkut para jamaah menuju Arab Saudi.
Batasan Bagasi dan Barang Terlarang
Nano Setiawan menjelaskan secara rinci ketentuan bagasi yang berlaku untuk JCH Aceh tahun 2025. Setiap jamaah diperbolehkan membawa koper besar dengan maksimal berat 30 kilogram dan koper kabin 7 kilogram. Selain itu, jamaah juga diperbolehkan membawa tas paspor dan tas ransel. "Kami sampaikan kepada seluruh jamaah bahwa kuota bagasi yang diberikan setiap jamaah calon haji untuk koper besar 30 kilogram dan koper kabin 7 kilogram," tegas Nano Setiawan.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan informasi mengenai barang-barang yang dilarang dibawa dari Indonesia maupun dari Mekkah ke Tanah Air. Informasi ini bertujuan untuk mencegah masalah di kemudian hari dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan penerbangan internasional. "Kita juga sudah menyampaikan barang-barang yang dilarang dibawa dari Tanah Air dan juga dari Mekkah ke Tanah air," tambahnya.
Pentingnya pemahaman mengenai aturan bagasi dan barang terlarang ini tidak hanya untuk kenyamanan jamaah, tetapi juga untuk keselamatan penerbangan. Dengan mematuhi aturan tersebut, diharapkan proses keberangkatan dan kepulangan JCH dapat berjalan dengan lancar dan efisien.
Keselamatan Penerbangan dan Komunikasi Intensif
Garuda Indonesia berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para JCH Aceh. Selain memastikan kesiapan armada pesawat, Garuda Indonesia juga membangun komunikasi intensif dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan kelancaran proses keberangkatan dan kepulangan jamaah. "Kita juga terus membangun komunikasi yang intens dengan semua pihak dan memastikan pesawat dalam kondisi siap untuk mengangkut jamaah calon haji," ujar Nano Setiawan.
Garuda Indonesia berharap seluruh JCH Aceh dapat mematuhi jadwal penerbangan. Ketepatan waktu keberangkatan sangat penting untuk memastikan kelancaran seluruh rangkaian perjalanan ibadah haji. "Dalam kesempatan tersebut ia juga berharap ketepatan waktu kepada seluruh jamaah sehingga penerbangan dari Aceh menuju Arab Saudi berjalan sesuai jadwal," tutup Nano Setiawan.
Dengan kuota JCH Aceh sebanyak 4.378 orang, pihak Garuda Indonesia berharap kerjasama dan kepatuhan dari seluruh jamaah akan memastikan keberangkatan yang aman dan nyaman menuju Tanah Suci.
Selain itu, Garuda Indonesia juga menekankan pentingnya pemahaman akan peraturan penerbangan untuk menghindari masalah yang tidak diinginkan selama perjalanan ibadah haji. Semoga seluruh jamaah calon haji dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan khusyuk.