Gebyar Pangan Murah Tulungagung 2025: Transaksi Ratusan Juta Rupiah, Efektif Tekan Inflasi?
Pemerintah Kabupaten Tulungagung menggelar Gebyar Pangan Murah Tulungagung 2025 untuk mengendalikan inflasi. Simak bagaimana program ini membantu masyarakat!

Pemerintah Kabupaten Tulungagung mengambil langkah proaktif dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah. Mereka menggelar Gebyar Pangan Murah (GPM) pada 6 hingga 9 Agustus 2025. Inisiatif ini bertujuan utama untuk mengendalikan laju inflasi, khususnya pada sektor pangan yang kerap bergejolak.
Kegiatan strategis ini dipusatkan di halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tulungagung. GPM diharapkan dapat menjadi solusi konkret bagi masyarakat. Program ini memastikan ketersediaan pangan dengan harga yang terjangkau.
Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, menekankan pentingnya distribusi pangan yang lancar. Ia juga menyoroti harga yang terkendali agar masyarakat tidak panik. Laju inflasi year-on-year Tulungagung per Juli 2025 tercatat 2,86 persen. Angka ini menunjukkan peningkatan dari 2,18 persen pada tahun sebelumnya.
Strategi Pemkab Tulungagung Hadapi Inflasi Pangan
Gebyar Pangan Murah Tulungagung menghadirkan total 49 stan partisipan. Stan-stan ini terdiri dari perwakilan 19 kecamatan, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta petani binaan lokal. Kehadiran berbagai pihak ini menunjukkan komitmen Pemkab dalam melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Berbagai produk kebutuhan pokok tersedia dengan harga yang telah disesuaikan. Produk-produk ini dijual tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Masyarakat dapat menemukan beras, minyak goreng, telur, gula, hingga beragam hasil pertanian dan olahan lokal berkualitas.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tulungagung, Agus Suswantoro, mengonfirmasi harga beras maksimal Rp12.500 per kilogram. Harga ini jauh lebih rendah dibandingkan harga pasar. Kebijakan harga ini secara langsung meringankan beban pengeluaran rumah tangga.
Dampak dan Manfaat Gebyar Pangan Murah bagi Masyarakat
Animo masyarakat terhadap Gebyar Pangan Murah Tulungagung sangat tinggi. Hal ini terlihat dari tingginya volume transaksi yang terjadi. Setiap hari, perputaran uang dari kegiatan ini mencapai ratusan juta rupiah.
Angka fantastis ini menunjukkan bahwa GPM sangat diminati masyarakat. Program ini dirasakan manfaatnya secara langsung dalam memenuhi kebutuhan pokok. Keberhasilan ini juga mencerminkan kepercayaan publik terhadap inisiatif pemerintah daerah.
Selain menjaga stabilitas harga, GPM juga memiliki misi lain. Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong konsumsi pangan lokal dan sehat di kalangan masyarakat. Edukasi mengenai penguatan ketahanan pangan dari hulu ke hilir juga menjadi bagian integral dari program ini.
Komitmen Berkelanjutan untuk Stabilitas Harga
Pemerintah Kabupaten Tulungagung tidak berhenti pada Gebyar Pangan Murah kali ini saja. Mereka berencana untuk menggelar kegiatan serupa secara berkala di masa mendatang. Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Pemkab.
Strategi tersebut berfokus pada pengendalian inflasi dan perlindungan konsumen di daerah. Tujuannya adalah memastikan bahwa distribusi pangan selalu merata. Dengan demikian, harga kebutuhan pokok dapat terus terkendali.
Agus Suswantoro menegaskan komitmen Pemkab. Ia menyatakan bahwa masyarakat harus terbantu dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Inisiatif ini diharapkan dapat menciptakan stabilitas ekonomi yang berkelanjutan di Tulungagung.