GKMNU: Memberdayakan Keluarga Indonesia Hadapi Disrupsi
Menko PMK Pratikno menyatakan Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) efektif memberdayakan keluarga Indonesia dalam menghadapi berbagai disrupsi teknologi dan ekonomi, berkolaborasi dengan pemerintah untuk melindungi masyarakat di berbagai lev

Jakarta, 31 Januari 2024 - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, menyatakan keyakinannya bahwa Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) memiliki peran penting dalam memberdayakan keluarga Indonesia untuk menghadapi berbagai tantangan disrupsi.
Dalam sebuah pernyataan di Jakarta, Jumat lalu, Menko PMK Pratikno menekankan pentingnya pembinaan keluarga dalam menghadapi dampak positif dan negatif dari perkembangan teknologi dan ekonomi. "Kita harus membina individu, kita harus membina keluarga. Pemerintah, bersama Pengurus Besar NU dan GKMNU, akan berupaya memberdayakan dan melindungi keluarga dari berbagai disrupsi yang terjadi saat ini," tegasnya.
Pratikno mengakui adanya dua sisi mata uang dari perkembangan teknologi digital. Di satu sisi, teknologi mempermudah komunikasi dan aktivitas. Di sisi lain, kemajuan pesat ini juga menimbulkan berbagai tantangan dan kebingungan. "Teknologi digital dan media sosial memang memudahkan komunikasi, tetapi juga menciptakan berbagai permasalahan. Kita perlu pembinaan keluarga, misalnya dalam kewirausahaan, karena disrupsi ekonomi juga sangat signifikan," jelasnya.
Melalui GKMNU, pemerintah dan PBNU berharap dapat membangun kolaborasi untuk menjangkau masyarakat di berbagai lapisan, dari keluarga hingga tingkat nasional. Kerja sama ini diharapkan mampu memberikan perlindungan dan solusi bagi masyarakat Indonesia.
Pratikno menambahkan, "Ini tantangan bersama. Ada pekerjaan di level mikro yang menyentuh keluarga dan desa, tetapi juga pekerjaan besar untuk melindungi masyarakat secara nasional. Kita perlu menangani keduanya secara bersamaan."
Sebagai bagian dari upaya ini, PBNU telah meluncurkan aplikasi GKMNU. Aplikasi berbasis teknologi ini menyediakan berbagai fitur layanan untuk keluarga. Peluncuran aplikasi ini bertepatan dengan Kongres Keluarga Maslahat NU di Jakarta, Jumat lalu, yang diresmikan oleh Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.
Program GKMNU terbagi atas enam dimensi utama: Relasi Maslahat, Keluarga Sejahtera, Keluarga Sehat, Keluarga Terdidik, Keluarga Moderat, dan Keluarga Cinta Alam. Keenam dimensi ini diharapkan dapat menjadi panduan dan solusi bagi keluarga Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan.