Gubernur Bali Paparkan Strategi Pembangunan Strategis Bali 2025-2030
Gubernur Bali, I Wayan Koster, memaparkan sejumlah bidang pembangunan strategis Bali periode 2025-2030, meliputi kebudayaan, SDM unggul, ekonomi Kerti Bali, serta infrastruktur dan lingkungan hidup.

Gubernur Bali, I Wayan Koster, baru-baru ini memaparkan sejumlah bidang pembangunan strategis yang akan menjadi fokus utama pembangunan di Bali selama lima tahun ke depan, periode 2025-2030. Pemaparan tersebut disampaikan saat beliau menjadi inspektur upacara peringatan Hari Ulang Tahun Ke-237 Kota Denpasar di Lapangan Lumintang, Denpasar, Bali.
Paparan ini juga menjadi perhatian penting dalam pembangunan Kota Denpasar di bawah kepemimpinan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa. Pembangunan ini akan fokus pada sejumlah permasalahan krusial yang dihadapi Denpasar, seperti pengelolaan sampah, kemacetan lalu lintas, ketersediaan air bersih, masalah banjir, keamanan, infrastruktur, transportasi, kelestarian ekosistem alam, perekonomian, sosial budaya, dan berbagai permasalahan lainnya.
Strategi pembangunan ini sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang dicanangkan oleh Gubernur Koster. Implementasi visi ini akan diwujudkan melalui beberapa program prioritas yang terfokus pada berbagai sektor pembangunan.
Penguatan Budaya dan Kearifan Lokal
Salah satu bidang prioritas adalah adat, tradisi, seni, dan budaya Bali. Program ini bertujuan untuk memperkuat dan memajukan adat, tradisi, seni, budaya, dan kearifan lokal Bali serta mengembangkan tata kehidupan yang harmonis berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Sat Kerti. Gubernur Koster menekankan pentingnya menjaga jati diri anak Bali di tengah modernisasi. "Perkembangan kehidupan masyarakat Kota Denpasar yang semakin modern, jati diri anak Bali harus tetap dijaga dengan melakukan penguatan dan pemajuan kebudayaan secara konsisten," tegasnya.
Program ini mencakup berbagai upaya untuk melestarikan dan mengembangkan warisan budaya Bali, termasuk pendidikan dan pelatihan bagi generasi muda agar dapat memahami dan menghargai nilai-nilai budaya lokal. Upaya ini diharapkan mampu menjaga keunikan dan kekayaan budaya Bali untuk generasi mendatang.
Pemerintah Provinsi Bali berkomitmen untuk mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk mendukung program ini, termasuk melalui kerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti seniman, akademisi, dan komunitas adat.
Pembangunan SDM Unggul
Bidang strategis lainnya adalah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul melalui peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan. Program ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda Bali yang sehat, cerdas, dan terampil. Gubernur Koster menyebut program "Satu Keluarga, Satu Sarjana" sebagai upaya untuk menjadikan generasi milenial dan Gen Z sebagai penerus peradaban Bali di masa depan. "Program satu keluarga, satu sarjana menjadikan generasi milenial dan gen z sebagai penerus penentu peradaban masa depan Bali," ungkapnya.
Program ini akan difokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan kerja sama dengan perguruan tinggi di Bali untuk memberikan akses pendidikan yang lebih luas kepada masyarakat. Kualitas pendidikan yang tinggi diharapkan mampu meningkatkan daya saing SDM Bali di pasar kerja.
Selain itu, peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan juga menjadi prioritas untuk menjamin kesehatan masyarakat Bali. Hal ini akan dilakukan melalui peningkatan fasilitas kesehatan dan tenaga medis.
Transformasi Ekonomi Kerti Bali
Transformasi ekonomi dengan konsep Kerti Bali menjadi fokus utama dalam mewujudkan Bali yang berdaulat di bidang pangan dan berdikari di bidang ekonomi. Enam sektor unggulan akan menjadi fokus utama, yaitu pertanian organik, kelautan dan perikanan, industri manufaktur dan industri berbasis budaya branding Bali, IKM, UMKM dan koperasi, ekonomi kreatif dan digital, serta pariwisata berbasis budaya berkualitas dan bermartabat.
Gubernur Koster menekankan pentingnya peran IKM, UMKM, dan ekonomi kreatif dan digital di Denpasar. "Khusus untuk Denpasar Pemerintah Provinsi Bali bersama Pemerintah Kota Denpasar harus memfasilitasi tumbuh kembangnya IKM, UMKM ekonomi kreatif dan digital sebagai sektor ekonomi potensial dan unggulan di Denpasar," katanya. Pemerintah akan memberikan dukungan dan fasilitasi bagi sektor-sektor ini untuk meningkatkan daya saing dan produktivitasnya.
Program ini juga akan memperhatikan aspek keberlanjutan dan kelestarian lingkungan dalam pengembangan ekonomi. Hal ini sejalan dengan komitmen Bali untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan.
Infrastruktur dan Lingkungan Hidup
Dua bidang lain yang menjadi perhatian serius adalah infrastruktur transportasi dan lingkungan hidup, termasuk energi bersih dan pengelolaan sampah. Pembangunan infrastruktur transportasi yang memadai dan terintegrasi sangat penting untuk mendukung mobilitas masyarakat dan perekonomian. Sementara itu, pengelolaan sampah dan energi bersih menjadi prioritas untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Pemerintah Provinsi Bali dan Kota Denpasar akan berkolaborasi untuk mengatasi permasalahan ini dengan berbagai strategi dan inovasi. Hal ini mencakup pembangunan infrastruktur pengelolaan sampah yang modern, serta pengembangan energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Program-program ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman bagi masyarakat Bali.
Secara keseluruhan, strategi pembangunan yang dipaparkan oleh Gubernur Koster menunjukkan komitmen yang kuat untuk membangun Bali yang maju, berkelanjutan, dan berdaya saing, dengan tetap menjaga kelestarian budaya dan lingkungan.