Gubernur dan Wagub Jateng Gelar Kriya di Wisma Perdamaian: Silaturahmi dan Zakat untuk Rakyat
Gubernur dan Wagub Jateng, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen, menggelar acara silaturahmi dan pembagian zakat di Wisma Perdamaian Semarang, menandai Lebaran pertama mereka sebagai pejabat sipil.

Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen, menggelar acara gelar kriya di Wisma Perdamaian, Semarang, pada Senin, 31 Maret 2024. Acara ini dihadiri berbagai kalangan, termasuk pejabat pemerintah, tokoh agama, masyarakat umum, dan kaum duafa. Acara diawali dengan pembagian sekitar 1.000 paket zakat kepada masyarakat kurang mampu, kemudian dilanjutkan dengan acara silaturahmi.
Acara ini menandai perayaan Idul Fitri pertama bagi Gubernur Luthfi sebagai pejabat sipil setelah pensiun dari kepolisian. Beliau menekankan perbedaan suasana antara perayaan Lebaran sebagai aparat penegak hukum dan sebagai gubernur, mengungkapkan rasa kekerabatan dan kebersamaan yang lebih terasa dalam acara ini.
Kehadiran berbagai elemen masyarakat dalam acara tersebut menggambarkan komitmen pemerintah untuk menghadirkan negara di tengah-tengah rakyat. Hal ini juga sejalan dengan semangat gotong royong dan tepa selira yang menjadi ciri khas masyarakat Jawa Tengah.
Silaturahmi dan Kebersamaan di Rumah Rakyat
Gubernur Luthfi mengungkapkan, "Gelar kriya pertama saya sebagai Gubernur dan Gus Yasin sebagai Wakil Gubernur. Kalau kemarin saya itu suasananya dinas, di sini ada suatu kekerabatan yang sangat luar biasa. Ini nuansanya beda, tidak ada istilahnya ewuh pakewuh, semua memberikan masukan, semua silaturahim." Beliau juga menceritakan perbedaan tugasnya saat menjadi Kapolda Jateng dengan menjadi Gubernur, terutama terkait cuti Lebaran dan fokus pelayanan masyarakat.
Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen menambahkan bahwa acara gelar kriya ini selaras dengan semboyan Wisma Perdamaian sebagai "Rumah Rakyat". Wisma Perdamaian, yang dulunya merupakan rumah dinas gubernur, kini dibuka untuk umum dan digunakan untuk berbagai kegiatan masyarakat.
Gus Yasin menekankan pentingnya keterbukaan dan aksesibilitas gedung pemerintah bagi masyarakat. Hal ini menjadi wujud nyata dari komitmen pemerintah untuk selalu dekat dengan rakyatnya dan melayani kebutuhan masyarakat.
Acara ini juga dihadiri oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, serta pejabat struktural dan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jateng. Kehadiran mereka semakin memperkuat pesan kebersamaan dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.
Pembagian Zakat dan Kepedulian Sosial
Sebelum acara silaturahmi, Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekda Jateng membagikan zakat kepada kaum duafa dan fakir miskin. Pembagian zakat ini menjadi bagian integral dari acara gelar kriya, menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat kurang mampu.
Sebanyak 1.000 paket zakat dibagikan, merupakan wujud nyata dari komitmen pemerintah untuk meringankan beban masyarakat yang membutuhkan. Hal ini juga sejalan dengan nilai-nilai keagamaan dan sosial yang dijunjung tinggi di Jawa Tengah.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi berbagai pihak untuk meningkatkan kepedulian sosial dan berbagi kepada sesama, terutama bagi mereka yang kurang beruntung. Pembagian zakat ini juga menjadi simbol kebersamaan dan solidaritas di tengah masyarakat.
Dengan adanya acara ini, diharapkan dapat memperkuat tali silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat, serta meningkatkan rasa kebersamaan dan gotong royong dalam membangun Jawa Tengah.
Gubernur Luthfi menilai rasa kekerabatan, gotong royong, tepa selira, dan kebersamaan sangat terasa pada acara tersebut yang tercermin, baik di tingkat dinas maupun masyarakat umum. Acara ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun hubungan yang harmonis dengan seluruh lapisan masyarakat Jawa Tengah.