Gubernur Gorontalo Desak Bulog Awasi Kadar Air Jagung, Cegah Kerugian Petani
Gubernur Gorontalo meminta Bulog Gorontalo mengawasi ketat pengukuran kadar air jagung untuk mencegah kerugian petani akibat perbedaan kadar air antara hasil ukur petani dan gudang.

Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, mendesak Bulog Cabang Gorontalo untuk meningkatkan pengawasan terhadap pengukuran kadar air jagung. Permintaan ini disampaikan langsung oleh Gubernur Gusnar kepada Kepala Bulog Sulawesi Utara-Gorontalo (SulutGo), Ermin Tora, dalam pertemuan di rumah jabatan gubernur pada Senin, 11 Maret 2024. Permasalahan kadar air jagung yang kerap merugikan petani menjadi fokus utama pertemuan tersebut. Inti permasalahan ini terletak pada perbedaan kadar air yang terukur oleh petani dan yang terukur di gudang pengumpul jagung.
Perbedaan hasil pengukuran kadar air jagung ini menimbulkan kerugian signifikan bagi para petani. Gubernur Gusnar menuturkan, "Menurut petani sudah diukur kadar air 14 persen, tapi ketika dibawa ke gudang, kadar airnya lebih tinggi sehingga harganya juga jatuh." Hal ini menunjukkan adanya celah yang perlu segera diatasi untuk melindungi petani dari praktik yang merugikan.
Ketidaksesuaian hasil pengukuran kadar air ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah. Oleh karena itu, Gubernur Gusnar meminta pengawasan ketat dari Bulog dan Dinas Pertanian di gudang-gudang pengumpul jagung. Tujuannya adalah untuk memastikan keakuratan pengukuran dan mencegah manipulasi yang berdampak negatif terhadap pendapatan petani.
Pengawasan Ketat Pengukuran Kadar Air Jagung
Gubernur Gusnar Ismail menekankan pentingnya peran Bulog dalam mengawasi proses pengukuran kadar air jagung. Beliau meminta agar Bulog segera turun tangan jika ditemukan perbedaan kadar air antara hasil ukur petani dan gudang pengumpul. "Jika kadar airnya 14 persen, langsung diangkut ke gudang Bulog dengan harga pembelian Rp5.500 per kilogram," tegas Gubernur Gusnar. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberikan harga yang layak dan menguntungkan bagi petani.
Sistem pengawasan yang efektif dan transparan sangat dibutuhkan untuk mencegah kerugian petani. Dengan adanya pengawasan langsung dari Bulog dan Dinas Pertanian, diharapkan perbedaan kadar air dapat diminimalisir. Petani tidak perlu lagi khawatir akan penurunan harga jual jagung akibat perbedaan hasil pengukuran kadar air.
Bulog memiliki peran krusial dalam menjamin kepastian harga dan melindungi petani dari praktik curang. Dengan adanya pengawasan yang ketat, diharapkan petani dapat menjual hasil panennya dengan harga yang sesuai dan adil.
Bulog Siapkan Anggaran Rp143 Miliar untuk Serap Jagung Petani
Sebagai bentuk dukungan terhadap petani, Bulog telah menyiapkan anggaran sebesar Rp143 miliar untuk membeli 26.000 ton jagung petani. Anggaran ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menyerap hasil panen petani dan menstabilkan harga jagung di pasaran. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan mengurangi potensi kerugian akibat fluktuasi harga.
Pembelian jagung dengan harga Rp5.500 per kilogram untuk jagung dengan kadar air 14 persen merupakan bentuk komitmen Bulog untuk memberikan harga yang menguntungkan petani. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan pendapatan petani dan mengurangi kemiskinan di daerah.
Dengan adanya jaminan pembelian jagung dari Bulog, petani diharapkan dapat lebih fokus pada peningkatan produktivitas. Hal ini akan berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat Gorontalo.
Keberadaan Bulog sebagai penyangga harga dan pembeli jagung petani sangat penting, terutama dalam melindungi petani dari manipulasi dan memastikan mereka mendapatkan harga yang pantas atas jerih payah mereka. Dengan pengawasan yang ketat dan dukungan anggaran yang memadai, diharapkan masalah perbedaan kadar air jagung dapat diatasi dan kesejahteraan petani Gorontalo dapat meningkat.