Gubernur Jabar Segel Eiger Camp: Potensi Bencana Jadi Alasan Utama
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyegel proyek Eiger Camp di lereng Gunung Tangkuban Parahu karena potensi bencana yang mengintai, meskipun pihak Eiger mengklaim perizinan sudah lengkap.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengambil keputusan untuk menyegel proyek pembangunan Eiger Camp di lereng Gunung Tangkuban Parahu, Bandung Barat. Penyegelan dilakukan pada Sabtu, 29 Maret 2023, karena adanya potensi kerawanan bencana di lokasi tersebut. Keputusan ini diambil setelah Gubernur melakukan sidak langsung ke lokasi proyek. Lokasi pembangunan dinilai berada di area yang rawan bencana, mengingat posisinya yang berada di titik tertinggi kebun teh dan adanya bangunan beton.
Meskipun pihak Eiger mengklaim telah mengantongi izin tertulis yang terpasang di lokasi, Bupati Bandung Barat menyatakan belum melihat barcode perizinan proyek tersebut. Gubernur Dedi Mulyadi menekankan pentingnya mempertimbangkan dampak jangka panjang, karena bencana alam dapat terjadi kapan saja, terlepas dari status perizinan proyek.
"Saya pun kemarin sidak ke lapangan, kalau menurut saya, itu kan posisinya paling tinggi ya, kebun teh yang paling ujung dan (ada) bangunan beton gitu loh, artinya ada potensi kerawanan bencana," ungkap Gubernur Dedi Mulyadi di Bandung, Minggu malam, 30 Maret 2023. Penyegelan ini bertujuan untuk menghentikan sementara pembangunan dan memberikan waktu bagi tim pakar untuk melakukan evaluasi ilmiah terkait potensi bencana di lokasi tersebut.
Potensi Bencana dan Perizinan Eiger Camp
Keputusan penyegelan Eiger Camp diambil setelah Gubernur Jawa Barat melakukan inspeksi mendadak ke lokasi proyek. Hasil inspeksi menunjukkan potensi bahaya bencana yang signifikan di lokasi tersebut. Posisi proyek yang berada di titik tertinggi kebun teh, ditambah dengan adanya struktur bangunan beton, meningkatkan risiko kerawanan bencana.
Pihak Eiger sendiri telah menyatakan bahwa seluruh perizinan proyek telah dipenuhi sesuai aturan. Dokumen perizinan, termasuk AMDAL, telah diproses sejak jauh hari dan mengikuti prosedur yang berlaku, menurut penyusun dokumen AMDAL Eiger Camp dari PT Mitra Reka Buana, Jemy Septendi. Namun, Gubernur tetap menekankan pentingnya evaluasi ilmiah untuk memastikan keamanan dan keselamatan di masa mendatang.
Meskipun perizinan dianggap lengkap oleh pihak Eiger, Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan bahwa hal tersebut tidak menjamin terhindar dari bencana. "Karena yang tidak ada izin belum tentu juga jaminan tidak ada bencana. Demikian juga yang ada izin juga belum tentu jaminan tidak ada bencana. Karena bencana itu bisa terjadi kapan saja," tegasnya.
Evaluasi Ilmiah dan Penghentian Sementara Pembangunan
Penyegelan Eiger Camp dilakukan untuk menghentikan sementara proses pembangunan. Langkah ini memberikan kesempatan kepada tim pakar untuk melakukan evaluasi ilmiah secara objektif terhadap potensi risiko bencana di lokasi proyek. Tim pakar akan menentukan apakah lokasi tersebut memang rawan bencana atau tidak.
Gubernur Dedi Mulyadi berharap agar evaluasi ini dilakukan secara independen dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan tertentu. "Ditutup dulu, saya minta dihentikan dulu. Nanti tim pakar bekerja, biarkan nanti yang mempertanggungjawabkan aspek studinya adalah pakar apakah itu rawan bencana atau tidak. Bukan saya, bukan dinas teknis karena nanti sudut pandangnya kepentingan dan tidak objektif," jelasnya.
Hasil evaluasi tim pakar akan menjadi dasar untuk menentukan langkah selanjutnya terkait kelanjutan proyek Eiger Camp. Proses pembangunan akan kembali dievaluasi setelah hasil studi ilmiah tersebut keluar.
Beredarnya foto kegiatan pembukaan lahan seluas lebih dari 5 hektare di lokasi proyek di media sosial Instagram turut memperkuat kekhawatiran akan potensi bencana. Foto tersebut memperlihatkan kegiatan penggalian dan pengurukan untuk pembangunan jalan dan bangunan, yang kontras dengan kondisi lahan perkebunan teh di sekitarnya. Setelahnya, beredar pula delapan dokumen perizinan Eiger Camp melalui aplikasi WhatsApp, mulai dari izin DPMPTSP hingga persetujuan bangunan gedung.
Penyegelan Eiger Camp menjadi contoh penting dalam mengutamakan keselamatan dan mitigasi bencana dalam pembangunan proyek, terutama di daerah rawan bencana. Proses evaluasi ilmiah yang independen diharapkan dapat memberikan kepastian dan solusi yang tepat.