Gubernur Jateng Tinjau Warga Grobogan Terdampak Banjir, Pastikan Kebutuhan Terpenuhi
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, meninjau langsung warga Grobogan yang mengungsi akibat banjir dan memastikan kebutuhan logistik serta penanganan tanggul yang jebol segera dilakukan.

Banjir yang melanda Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang pada Selasa, 11 Maret 2024, telah memaksa ratusan warga mengungsi. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, langsung mengunjungi lokasi pengungsian untuk memastikan kondisi warga dan ketersediaan bantuan. Ia meninjau beberapa titik pengungsian, termasuk Gereja Kristen Jawa Tempurung dan Masjid Baitul Makmur di Kecamatan Gubug, serta Balai Desa Baturagung. Langkah cepat ini diambil untuk memberikan bantuan dan solusi atas bencana yang telah terjadi.
Kedatangan Gubernur Luthfi di lokasi pengungsian ditandai dengan pertanyaan langsung kepada warga terkait kebutuhan pokok dan kondisi kesehatan mereka. "Logistiknya kurang ndak. Ada yang sakit atau tidak," tanya Gubernur Luthfi kepada para pengungsi di Gereja Kristen Jawa Tempurung, tempat 88 jiwa dari Desa Ringin Kidul mengungsi sejak tiga hari lalu. Keprihatinan Gubernur terhadap kondisi warga yang terdampak banjir terlihat jelas dalam kunjungan ini. Selain memastikan kebutuhan pokok, kunjungan ini juga bertujuan untuk mengecek kondisi tanggul yang jebol agar penanganan segera dilakukan.
"Pastikan pengungsi tak kekurangan dan cek tanggul, agar segera ada solusi cepat," ujar Gubernur Luthfi, menekankan pentingnya penanganan cepat dan terpadu untuk mengatasi dampak banjir. Kunjungan ini bukan hanya sekedar simbolis, tetapi merupakan tindakan nyata untuk memberikan dukungan dan memastikan bantuan sampai kepada mereka yang membutuhkan. Selain mengunjungi lokasi pengungsian, Gubernur juga meninjau langsung kondisi tanggul yang jebol untuk mempercepat proses perbaikan dan pencegahan banjir selanjutnya.
Peninjauan Lokasi Pengungsian dan Bantuan yang Disalurkan
Di Gereja Kristen Jawa Tempurung, Gubernur bertemu dengan 88 pengungsi dari Desa Ringin Kidul. Kondisi mereka yang telah mengungsi selama tiga hari menjadi perhatian utama. Di Masjid Baitul Makmur, yang dikelilingi genangan air setinggi sekitar 1 meter, terdapat 117 pengungsi lainnya. Gubernur juga mengunjungi Balai Desa Baturagung, yang menampung 14 Kepala Keluarga (KK).
Sebagai bentuk kepedulian, Gubernur Ahmad Luthfi membagikan bantuan sembako dan mainan anak-anak, seperti bola, brik, robot, dan boneka. Salah satu pengungsi, Fikri, mengungkapkan rasa senangnya atas bantuan yang diterima dan mengaku bosan tinggal di pengungsian. "Senang dapat mainan. Di sini bosan," ujarnya. Hal ini menunjukkan bahwa bantuan yang diberikan tidak hanya sebatas kebutuhan pokok, tetapi juga memperhatikan aspek psikologis para pengungsi, terutama anak-anak.
Di Balai Desa Baturagung, dapur umum telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan makanan para pengungsi. Selain itu, kebutuhan pokok lainnya seperti alas tidur juga telah terpenuhi. Posko layanan kesehatan juga tersedia untuk memastikan kesehatan para pengungsi, terutama para lansia. Langkah-langkah ini menunjukkan kesiapan pemerintah daerah dalam menangani dampak banjir dan memberikan pelayanan optimal kepada para pengungsi.
Dampak Banjir dan Wilayah yang Terdampak
Jebolnya tanggul Sungai Tuntang mengakibatkan banjir yang melanda enam kecamatan di 21 desa di Kabupaten Grobogan. Kecamatan-kecamatan yang terdampak meliputi Kedungjati, Toroh, Purwodadi, Tawangharjo, Gubug, dan Tegowanu. Total sekitar 4.271 keluarga terdampak banjir, dengan 145 keluarga di Dusun Mintreng, Desa Baturagung, terisolir akibat banjir.
Angka-angka ini menunjukkan luasnya dampak banjir yang terjadi. Pemerintah daerah perlu melakukan upaya yang lebih besar untuk membantu pemulihan dan rehabilitasi wilayah yang terdampak. Selain bantuan langsung, diperlukan juga program jangka panjang untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Perbaikan tanggul dan sistem peringatan dini menjadi hal yang krusial untuk diperhatikan.
Kunjungan Gubernur Jateng ke lokasi pengungsian menjadi bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap warga yang terdampak bencana. Selain menyalurkan bantuan, kunjungan ini juga bertujuan untuk mengevaluasi penanganan bencana dan memastikan kebutuhan para pengungsi terpenuhi. Semoga dengan langkah-langkah yang cepat dan terpadu, para pengungsi dapat segera kembali ke rumah masing-masing dan kehidupan normal dapat pulih kembali.