Gubernur Kalteng Kawal Penanganan Dampak Banjir di DAS Barito
Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, langsung mengawasi penanganan dampak banjir di DAS Barito, termasuk perbaikan jalan, penyaluran bantuan, dan layanan kesehatan bagi warga terdampak.

Banjir yang melanda Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito di Kalimantan Tengah (Kalteng) telah mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan dampak sosial yang signifikan. Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran, langsung turun ke lapangan untuk mengawasi penanganan dampak bencana ini. Penanganan meliputi perbaikan jalan, penyaluran bantuan logistik, penyediaan dapur umum, dan layanan kesehatan bagi warga terdampak. Hal ini terjadi pada tanggal 26 April 2025.
Menurut keterangan Gubernur yang dihubungi dari Palangka Raya pada Senin, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng selalu bersiap siaga menghadapi bencana banjir. Beliau menekankan komitmen Pemprov dalam memberikan bantuan dan dukungan kepada masyarakat yang terkena dampak. Langkah cepat dan terukur menjadi prioritas utama dalam penanganan bencana ini.
Gubernur Agustiar Sabran mengunjungi Desa Pararapak, Kabupaten Barito Selatan, untuk meninjau kerusakan jalan akibat banjir. Ketinggian air di Desa Pararapak mencapai 50 cm, menyebabkan kerusakan struktur jalan yang cukup parah, berupa lubang dan retakan. Perbaikan jalan terus dilakukan, baik secara manual maupun dengan alat berat, dan jalan tersebut tetap dapat dilintasi kendaraan.
Penanganan Jalan dan Bantuan Logistik
Perbaikan jalan di Desa Pararapak menjadi prioritas utama. Kerusakan jalan yang signifikan akibat banjir tersebut membutuhkan penanganan segera agar mobilitas warga tetap terjaga. Dinas Perhubungan Kalteng memastikan ruas jalan tetap fungsional dan dapat dilalui kendaraan. Proses perbaikan melibatkan tenaga manusia dan alat berat untuk mempercepat proses perbaikan.
Selain perbaikan infrastruktur, penyaluran bantuan logistik juga menjadi fokus utama. Gubernur meninjau Desa Talio dan menyerahkan bantuan sembako secara simbolis kepada warga terdampak. Di Desa Talio, ketinggian air mencapai 94 cm, dan sebanyak 565 kepala keluarga (1.784 jiwa) terdampak banjir.
Bantuan yang diberikan berupa 60 paket sembako. Pemprov Kalteng telah menyalurkan total 3.000 paket sembako kepada masyarakat terdampak banjir di Barito Selatan. Setiap paket berisi beras 5 liter, minyak goreng 2 liter, dan gula pasir 1 kg.
Layanan Kesehatan dan Dukungan Psikologis
Pemprov Kalteng juga menyediakan layanan kesehatan dan dukungan psikologis bagi warga terdampak. Gubernur bersama Ketua TP PKK Kalteng, Aisyah Thisia, meninjau dapur umum di Iring Witu. Selain bantuan sembako, Pemprov juga mengirimkan relawan, termasuk tim dapur umum, tenaga medis, dan psikolog.
Layanan trauma healing untuk perempuan dan anak juga disediakan di posko pengungsian. Pemprov juga menyediakan perahu evakuasi dan personel di posko untuk membantu warga yang membutuhkan. Layanan kesehatan pascabanjir diberikan untuk memastikan kesehatan warga terdampak tetap terjaga.
Pemprov Kalteng berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir di DAS Barito. Penanganan yang terintegrasi dan komprehensif diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif dan membantu masyarakat untuk pulih kembali.
Dengan adanya bantuan dan layanan yang diberikan, diharapkan beban masyarakat yang terdampak banjir dapat berkurang. Pemprov Kalteng terus berupaya untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga di wilayah terdampak.