Gubernur Malut Dialog dengan Pelajar: Kampanye Stop Kekerasan di Hari Kartini
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, memperingati Hari Kartini dengan berdialog bersama siswa SMA Negeri 4 Ternate, mensosialisasikan pencegahan kekerasan, pelecehan, dan pernikahan dini.

Gubernur Maluku Utara (Malut), Sherly Tjoanda Laos, memperingati Hari Kartini dengan cara yang unik dan bermakna. Bukan hanya sekadar upacara, melainkan dengan aksi nyata berupa kunjungan kerja dan dialog langsung bersama para siswa SMA Negeri 4 Kota Ternate pada Senin, 21 April 2024. Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Sherly berdiskusi dengan para pelajar mengenai isu-isu penting seperti pencegahan kekerasan, pelecehan seksual, dan pernikahan dini. Kunjungan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Maluku Utara akan pentingnya perlindungan perempuan dan anak.
"Tentunya, dialog dan kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan dan penanggulangan kekerasan dalam rumah tangga maupun di lingkungan sosial secara umum," ungkap Gubernur Sherly di Ternate. Ia menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi sejak dini untuk mencegah terjadinya kekerasan dan pelecehan, khususnya terhadap perempuan dan anak-anak. Sosialisasi ini telah dilakukan di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), dengan materi yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman masing-masing.
Lebih lanjut, Gubernur Sherly menjelaskan bahwa peringatan Hari Kartini kali ini bukan hanya seremonial belaka. Ia ingin memberikan dampak nyata bagi masyarakat Maluku Utara, khususnya dalam hal perlindungan perempuan dan anak. Sosialisasi pencegahan kekerasan, yang dilakukan bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta PKK se-Provinsi Maluku Utara, merupakan bukti komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan lingkungan yang aman dan ramah bagi perempuan dan anak.
Sosialisasi Pencegahan Kekerasan di Sekolah
Sosialisasi yang dilakukan di SMA Negeri 4 Ternate difokuskan pada pencegahan kekerasan, pelecehan seksual, dan pernikahan dini. Gubernur Sherly menjelaskan bahwa materi sosialisasi disesuaikan dengan usia dan tingkat pemahaman siswa SMA. Hal ini penting agar pesan yang disampaikan dapat terserap dengan baik dan efektif. Selain itu, Gubernur juga menekankan pentingnya peran serta seluruh pihak, baik pemerintah, sekolah, keluarga, maupun masyarakat, dalam mencegah dan menanggulangi kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Dalam dialognya dengan para siswa, Gubernur Sherly juga memberikan motivasi agar mereka lebih giat belajar dan meraih cita-cita. Ia menekankan pentingnya pendidikan sebagai bekal untuk masa depan yang cerah. Pemerintah Provinsi Maluku Utara, kata Sherly, juga tengah berupaya agar lulusan SMA dan perguruan tinggi di Maluku Utara dapat langsung terserap di dunia kerja setelah menyelesaikan pendidikannya. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Maluku Utara.
"Untuk di SMA, sosialisasi tentang pencegahan, pelecehan, kekerasan dan pernikahan dini," ujar Gubernur. Ini menunjukkan fokus utama sosialisasi adalah memberikan pemahaman dan keterampilan kepada siswa SMA untuk melindungi diri dan orang lain dari berbagai bentuk kekerasan dan pelecehan.
Sinergi Lintas Sektor untuk Perlindungan Perempuan dan Anak
Kegiatan yang mengusung tema Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak ini merupakan wadah sinergi lintas sektor. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperkuat upaya perlindungan dan pemberdayaan kelompok rentan, terutama perempuan dan anak-anak. Kolaborasi antara berbagai instansi pemerintah, organisasi masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat sangat penting dalam mewujudkan tujuan tersebut.
Salah satu rangkaian utama dalam kegiatan tersebut adalah kampanye Stop Kekerasan. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menghentikan segala bentuk kekerasan, baik fisik maupun psikis, terhadap perempuan dan anak-anak. Dengan kampanye ini diharapkan dapat tercipta lingkungan yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak-anak untuk berkembang dan berpotensi.
Kunjungan Gubernur Malut ke SMAN 4 Kota Ternate ini juga didampingi oleh Forkopimda Malut, Sekretaris BNN Malut, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Malut, Ketua Dharma Wanita Provinsi Malut dan Kadis DP3A Pemprov Malut. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap program sosialisasi dan kampanye Stop Kekerasan ini.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Maluku Utara dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Sosialisasi dan edukasi sejak dini sangat penting untuk membentuk generasi muda yang sadar akan pentingnya perlindungan perempuan dan anak serta berani untuk melawan segala bentuk kekerasan.