Kampanye Anti-Kekerasan Anak Sasar Sekolah di Kendari
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Kendari melakukan roadshow ke sekolah-sekolah untuk mengkampanyekan anti-kekerasan pada anak, menyasar orang tua, guru, dan murid.
![Kampanye Anti-Kekerasan Anak Sasar Sekolah di Kendari](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230305.300-kampanye-anti-kekerasan-anak-sasar-sekolah-di-kendari-1.jpg)
Kendari, Sulawesi Tenggara - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Kendari gencar mengkampanyekan anti-kekerasan pada anak di lingkungan sekolah. Langkah ini diambil sebagai respon terhadap meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak di satuan pendidikan di Kota Kendari. Sosialisasi ini dilakukan melalui roadshow ke berbagai sekolah di seluruh Kota Kendari.
Sosialisasi di SDN 2 Kendari
Salah satu sekolah yang menjadi sasaran kampanye ini adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Kota Kendari. Seperti disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DP3A Kota Kendari, Makmur, sosialisasi yang dilakukan pada Kamis lalu mencakup berbagai bentuk kekerasan, baik verbal maupun fisik. Kegiatan ini melibatkan orang tua murid, guru, dan siswa.
"Hari ini, kita sosialisasi penanggulangan kekerasan terhadap anak yang dilaksanakan di SDN 2 Kota Kendari," jelas Makmur.
Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman komprehensif tentang berbagai bentuk kekerasan yang mungkin dialami anak, termasuk di rumah, sekolah, dan lingkungan bermain. Makmur menekankan pentingnya mengenali kekerasan verbal, seperti kata-kata yang mengandung unsur kekerasan atau perundungan, yang dapat berdampak buruk pada psikologis anak.
Dampak Psikologis dan Peran Orang Tua
DP3A Kota Kendari menyadari pentingnya penanganan kekerasan terhadap anak dan perempuan. Makmur berharap kampanye ini dapat menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan suportif, di mana setiap individu saling melindungi dan merangkul. Program ini juga menekankan peran orang tua dalam mencegah kekerasan dengan memastikan informasi yang diterima anak akurat dan terverifikasi.
"Dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti ini diharapkan berdampak secara psikologis terhadap warga sekolah yaitu bagaimana saling merangkul, melindungi. Dan juga bagaimana orang tua memahami betul supaya mereka tidak mendengar informasi yang belum betul kejadiannya atau dipahami kebenarannya yang sudah masuk di sekolah," tambah Makmur.
Kekerasan di Sekolah: Masalah yang Serius
Pj. Wali Kota Kendari, Parinringi, turut menyoroti keseriusan masalah kekerasan di lingkungan sekolah. Beliau menjelaskan bahwa kekerasan, baik fisik, verbal, maupun psikologis, yang terjadi di dalam atau sekitar sekolah dapat menimbulkan kerugian dan ketidaknyamanan bagi siswa. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanggulangan menjadi sangat penting.
"Kekerasan di lingkungan sekolah yaitu sebagai segala bentuk tindakan fisik, verbal, atau psikologis yang dilakukan oleh siswa atau pihak lain di dalam atau di sekitar sekolah yang menyebabkan kerugian dan menyebabkan kerugian atau ketidaknyamanan bagi siswa lain," tegas Parinringi.
Dukungan Pihak Sekolah
Plt. Kepala Sekolah SDN 2 Kendari, Zainuddin, menyambut positif kegiatan sosialisasi ini. Beliau berharap kegiatan serupa akan terus berlanjut untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari kekerasan bagi para siswa.
"Saya berharap kegiatan ini tidak terputus dan akan terus berlanjut lagi," ujar Zainuddin.
Kesimpulan
Kampanye anti-kekerasan yang dilakukan DP3A Kota Kendari merupakan langkah penting dalam melindungi anak-anak dari berbagai bentuk kekerasan. Dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari orang tua, guru, hingga siswa, diharapkan kampanye ini dapat menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.