Gubernur NTB Ajak Buruh Bangun Daerah: Kolaborasi Kunci Kemajuan
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, mengajak buruh untuk berkolaborasi membangun daerah dalam peringatan Hari Buruh Internasional, menekankan pentingnya sinergi untuk kemajuan NTB.

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, mengajak seluruh elemen buruh di NTB untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah. Ajakan ini disampaikan pada peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Teras Udayana, Kota Mataram, Kamis, 1 Mei 2025. Peringatan May Day tahun ini di NTB difokuskan pada kolaborasi antara pemerintah, pekerja, dan dunia usaha, sebuah pendekatan yang dinilai Gubernur sebagai langkah penting menuju kemajuan.
Dalam sambutannya, Gubernur Iqbal menekankan pentingnya pergeseran paradigma dari pendekatan individual menuju kolaborasi. Ia menyatakan, "Cara berpikir kita ke depan harus bergeser dari sekadar menjalankan misi masing-masing, menjadi berpikir kolaboratif. Karena kolaborasi adalah alat kita bersama untuk membangun masa depan." Gubernur juga mengapresiasi inisiatif Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, yang telah memfasilitasi kegiatan kolaboratif ini, yang dianggapnya masih tergolong langka di berbagai daerah Indonesia.
Iqbal menambahkan bahwa tagline "Bangkit Bersama untuk NTB" bukanlah sekadar slogan, melainkan representasi komitmen nyata untuk membangun NTB bersama-sama. Ia mengakui peran integral kaum buruh dan pengusaha dalam pembangunan daerah dan menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan NTB sangat bergantung pada kolaborasi yang tulus dari semua pihak. Gubernur juga menyinggung sejarah Hari Buruh dan kontribusi kaum buruh dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, menyebut mereka sebagai "sahabat perjuangan bangsa, mitra strategis dalam pembangunan."
Kolaborasi, Kunci Pembangunan NTB yang Makmur
Gubernur Iqbal mengajak semua pihak untuk membangun masa depan NTB melalui ruang kolaborasi yang terbuka dan inklusif. Ia menekankan pentingnya pembelajaran dari peringatan Hari Buruh di berbagai negara, di mana kaum buruh tidak hanya dihormati, tetapi juga menghormati dirinya sendiri. Metafora "perahu" digunakan untuk menggambarkan NTB sebagai rumah bersama, di mana semua pihak bertanggung jawab menjaga dan mengarahkannya menuju kemajuan. "Jika perahu ini bocor, kita semua akan tenggelam. Karena itu, mari kita jaga dan arahkan layar ke tujuan yang sama: NTB yang makmur, kolaboratif, dan mendunia,” tegasnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, menambahkan bahwa peringatan May Day di NTB telah bergeser dari aksi demonstrasi menjadi momentum membangun persaudaraan dan dialog. Ia menjelaskan bahwa pendekatan kolaboratif ini telah diterapkan selama tiga tahun terakhir atas arahan Gubernur. "Sebelumnya, Hari Buruh sering diwarnai demo. Tapi sejak tiga tahun terakhir, atas arahan gubernur, kami mencoba membangun pendekatan baru duduk bersama, diskusi, dan mencari solusi. Ini konsep persaudaraan," ujarnya.
Aryadi juga menjelaskan bahwa peringatan May Day tahun ini tidak hanya sebatas acara seremonial. Berbagai kegiatan positif lain akan berlanjut, termasuk diskusi publik yang difasilitasi oleh Disnaker pada tanggal 3 Mei 2025 dan kegiatan bakti sosial, termasuk santunan kepada keluarga pekerja. Ia mengakui tantangan ekonomi global, namun menekankan bahwa kolaborasi dan inovasi adalah kunci untuk bertahan dan berkembang, mendukung visi besar Provinsi NTB 'Bangkit Bersama Membangun NTB Makmur Mendunia'.
Pentingnya Peran Serikat Buruh dalam Pembangunan NTB
Peran serikat buruh sebagai mitra strategis pemerintah dalam pembangunan NTB semakin terlihat penting. Dengan adanya kolaborasi yang terjalin baik antara pemerintah, pengusaha, dan serikat buruh, diharapkan akan tercipta iklim investasi yang kondusif dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di NTB. Hal ini sejalan dengan visi NTB untuk menjadi daerah yang makmur dan mendunia.
Melalui dialog dan diskusi terbuka, berbagai permasalahan yang dihadapi oleh buruh dapat diidentifikasi dan dicarikan solusinya bersama-sama. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta lingkungan kerja yang lebih adil, sejahtera, dan berdaya saing. Partisipasi aktif buruh dalam pembangunan NTB akan memperkuat fondasi pembangunan daerah dan mewujudkan cita-cita NTB yang lebih maju dan sejahtera.
Pergeseran paradigma dari konfrontasi menuju kolaborasi ini menandai langkah maju dalam hubungan industrial di NTB. Dengan semangat kolaboratif, diharapkan akan tercipta sinergi yang positif antara pemerintah, pengusaha, dan buruh dalam memajukan Provinsi NTB.
Peringatan Hari Buruh di NTB tahun ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah untuk melibatkan semua pihak dalam pembangunan daerah. Kolaborasi yang terbangun diharapkan akan menghasilkan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat NTB.