Gubernur NTB Dorong Mitigasi Jangka Panjang Cegah Banjir Bima
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, mendorong mitigasi bencana jangka panjang pascabanjir di Desa Nanga Wera, Bima, agar kejadian serupa tidak terulang, termasuk menghentikan pembalakan liar.

Banjir yang melanda Desa Nanga Wera, Kecamatan Nanga Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu telah mendorong Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, untuk mengunjungi lokasi dan mendorong upaya mitigasi bencana jangka panjang. Kunjungan tersebut dilakukan pada Minggu, 23 Maret 2023, untuk melihat kondisi masyarakat terdampak dan memastikan penanganan darurat berjalan baik. Gubernur Iqbal menekankan pentingnya kerjasama pemerintah provinsi dan kabupaten dalam mengatasi masalah ini agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Dalam kunjungannya, Gubernur Iqbal didampingi oleh jajaran pemerintah daerah Kabupaten Bima, BPBD NTB, unsur TNI-Polri, dan tokoh masyarakat. Beliau mendengarkan keluh kesah serta masukan dari masyarakat Desa Nanga Wera terkait penanganan banjir. Gubernur Iqbal menyatakan bahwa banjir akan terus terjadi jika masalah di hulu, yaitu kerusakan lingkungan, tidak segera diatasi. Pernyataan Gubernur tersebut menunjukkan keprihatinan mendalam atas bencana yang terjadi dan komitmennya untuk mencari solusi yang berkelanjutan.
Salah satu poin penting yang diangkat dalam kunjungan ini adalah perlunya solusi jangka panjang untuk mencegah banjir di masa depan. Gubernur Iqbal menyadari bahwa penanganan darurat saja tidak cukup untuk mengatasi masalah ini secara menyeluruh. Oleh karena itu, diperlukan strategi mitigasi yang komprehensif dan berkelanjutan untuk melindungi masyarakat dari ancaman banjir di masa mendatang. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk tidak hanya mengatasi dampak bencana, tetapi juga mencegahnya di masa depan.
Mitigasi Jangka Panjang dan Penghentian Pembalakan Liar
Tokoh masyarakat setempat, Ahmad, menyampaikan harapannya kepada Gubernur NTB agar segera memproses masalah utama penyebab banjir, yaitu pembalakan liar di hutan negara seluas 106 hektare. Pembalakan liar tersebut diduga menjadi salah satu faktor utama penyebab banjir di Desa Nanga Wera. Ahmad juga menyampaikan bahwa masyarakat setempat dan pemerintah kabupaten/kota telah menandatangani petisi untuk menghentikan aktivitas pembalakan liar tersebut.
Selain petisi, masyarakat juga meminta Gubernur NTB untuk membentuk pos penjagaan hutan dengan melibatkan Polisi Hutan, TNI, dan Polri di wilayah-wilayah yang rawan terjadi penebangan liar di Kabupaten Bima. Hal ini menunjukkan peran aktif masyarakat dalam upaya pencegahan bencana dan harapan mereka akan adanya tindakan tegas dari pemerintah untuk melindungi hutan dan lingkungan.
"Kami mendesak Gubernur memberhentikan segala aktivitas di hutan titipan negara, seluas 106 hektare. Kami juga sudah melakukan petisi mulai dari rakyat ke bawah hingga kabupaten, sudah melakukan penandatangan petisi setelah kejadian di Wera. Tidak ada lagi proses pembalakan hutan," kata Ahmad mewakili masyarakat.
Permintaan masyarakat ini menunjukkan urgensi penanganan masalah pembalakan liar sebagai upaya mitigasi jangka panjang. Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk memastikan keberhasilan upaya ini. Dengan adanya pengawasan yang ketat dan penegakan hukum yang tegas, diharapkan aktivitas pembalakan liar dapat dihentikan dan kerusakan lingkungan dapat diminimalisir.
Langkah Konkret Mitigasi Bencana
Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, dalam kunjungannya menekankan pentingnya langkah-langkah konkret untuk mitigasi bencana jangka panjang. Hal ini meliputi berbagai upaya, mulai dari penanaman pohon, perbaikan infrastruktur, hingga edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Selain itu, kerjasama antar instansi pemerintah juga sangat penting dalam upaya mitigasi bencana. BPBD NTB, pemerintah kabupaten Bima, TNI, dan Polri perlu bekerja sama secara efektif untuk melakukan pengawasan dan penegakan hukum terkait pembalakan liar. Koordinasi yang baik antar instansi akan memastikan bahwa upaya mitigasi bencana dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Upaya mitigasi jangka panjang tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga pada aspek sosial dan ekonomi. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya mitigasi bencana sangat penting untuk keberhasilan program ini. Dengan demikian, upaya mitigasi bencana akan menjadi lebih efektif dan berkelanjutan.
Peristiwa banjir di Desa Nanga Wera menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Kejadian ini menunjukkan pentingnya upaya mitigasi bencana jangka panjang untuk mencegah terjadinya bencana serupa di masa mendatang. Kerjasama yang erat antara pemerintah dan masyarakat serta langkah-langkah konkret yang terencana dengan baik sangat diperlukan untuk melindungi masyarakat dari ancaman bencana alam.