Pj Gubernur NTB Tinjau Korban Banjir Bandang Bima, Status Tanggap Darurat Ditetapkan
Penjabat Gubernur NTB meninjau lokasi banjir bandang di Bima, melihat kerusakan infrastruktur dan pertanian, serta memastikan penyaluran bantuan bagi korban bencana yang telah ditetapkan status tanggap daruratnya.
![Pj Gubernur NTB Tinjau Korban Banjir Bandang Bima, Status Tanggap Darurat Ditetapkan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/220045.490-pj-gubernur-ntb-tinjau-korban-banjir-bandang-bima-status-tanggap-darurat-ditetapkan-1.jpg)
Banjir bandang yang menerjang Desa Nanga Wera dan Wora, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada awal Februari 2024 telah menyita perhatian banyak pihak. Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Hassanudin, langsung meninjau lokasi bencana pada Rabu, 5 Februari 2024, untuk melihat langsung dampak kerusakan dan memastikan penyaluran bantuan.
Peninjauan Lokasi Bencana
Setibanya di lokasi, Pj Gubernur Hassanudin disambut oleh Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri. Keduanya langsung meninjau jalan penghubung antara Desa Nanga Wera dan Wora yang nyaris putus akibat banjir. Kondisi jalan tersebut hanya dapat dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Di lokasi, mereka berdiskusi dengan berbagai pihak terkait, termasuk camat, kepala desa, dan petugas yang tengah bekerja keras menangani bencana dan mencari lima korban yang masih hilang.
Selain kerusakan infrastruktur, Hassanudin dan Bupati Bima juga menyaksikan langsung kerusakan lahan pertanian yang hancur akibat terjangan banjir bandang. Kerusakan ini tentu berdampak besar pada perekonomian masyarakat setempat.
Status Tanggap Darurat Ditetapkan
Pemerintah Kabupaten Bima telah menetapkan status tanggap darurat bencana terhitung sejak 4 hingga 17 Februari 2024. Hal ini diungkapkan oleh Kabag Prokopim Kabupaten Bima, Syuriadin. Keputusan ini diambil untuk mempercepat proses penanganan bencana dan pendistribusian bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
Menurut Syuriadin, penetapan status tanggap darurat ini didasarkan pada beberapa indikator, termasuk banjir dan tanah longsor yang terjadi secara beruntun di Kabupaten Bima pada tanggal 19, 20, 23 Desember 2023 dan awal Februari 2024. Status ini juga bertujuan untuk memastikan proses rekonstruksi dan penanganan pasca-bencana berjalan dengan lancar.
Pemkab Bima berkomitmen untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh masyarakat terdampak, termasuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Upaya maksimal akan dilakukan untuk meringankan beban para korban dan membantu mereka pulih dari bencana ini.
Upaya Penanganan Bencana
Penanganan bencana ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah provinsi dan kabupaten, serta tim SAR dan relawan. Selain pencarian korban hilang, upaya juga difokuskan pada pemulihan infrastruktur dan pertanian yang rusak. Bantuan berupa logistik, makanan, dan obat-obatan telah didistribusikan kepada masyarakat terdampak.
Pj Gubernur NTB, Hassanudin, menekankan pentingnya koordinasi dan kerjasama antar instansi dalam penanganan bencana ini. Ia juga menyampaikan belasungkawa kepada korban dan keluarga yang terdampak. Kehadirannya di lokasi bencana menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap nasib masyarakat Bima.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Sistem peringatan dini dan mitigasi bencana perlu ditingkatkan untuk meminimalisir dampak kerugian yang ditimbulkan di masa mendatang. Semoga proses pemulihan pasca-banjir dapat berjalan dengan lancar dan masyarakat Bima dapat segera bangkit kembali.