Rehabilitasi Infrastruktur Pasca Banjir Bandang di Bima, NTB
Pemerintah Kabupaten Bima memastikan rehabilitasi infrastruktur dan relokasi warga terdampak banjir bandang di Desa Nanga Wera, termasuk pembangunan kembali rumah dan perbaikan jalan dengan bronjong untuk mencegah terulangnya bencana.
![Rehabilitasi Infrastruktur Pasca Banjir Bandang di Bima, NTB](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/08/120030.689-rehabilitasi-infrastruktur-pasca-banjir-bandang-di-bima-ntb-1.jpg)
Banjir bandang yang menerjang Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu, 2 Februari 2024, telah mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang signifikan dan menimbulkan korban jiwa. Delapan orang dilaporkan hilang terseret banjir, empat di antaranya ditemukan meninggal dunia, sementara empat lainnya masih dalam pencarian tim SAR gabungan hingga Jumat, 7 Februari 2024. Namun, di tengah duka, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima memastikan penanganan pasca bencana akan dilakukan secara menyeluruh.
Penanganan Infrastruktur yang Rusak
Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri, menyatakan komitmen Pemkab Bima untuk merehabilitasi dan merekonstruksi seluruh infrastruktur yang rusak akibat banjir bandang. "Akan ada penanganan menyeluruh tanggap darurat untuk semua infrastruktur yang mengalami kerusakan, seperti jalan, jembatan, bendungan, serta sarana dan prasarana lainnya," ungkap Bupati Bima, Sabtu, 8 Februari 2024. Tidak hanya infrastruktur publik, rumah warga yang hanyut juga akan dibangun kembali. Lebih lanjut, Pemkab Bima berencana merelokasi pemukiman warga ke tempat yang lebih aman untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa mendatang. Rencana ini telah dikoordinasikan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Selain pembangunan kembali rumah warga, Pemkab Bima juga akan meningkatkan infrastruktur jalan di Desa Nanga Wera. "Ke depan sarana dan prasarana jalan di Desa Nanga Wera akan dipasang bronjong pada sisi kiri dan kanan jalan agar tidak tergerus banjir. Kami harus memastikan kesiapan dan kelayakan sarana prasarana jalan sebagai akses utama masyarakat dalam beraktivitas," tambah Bupati Bima yang akan segera dilantik menjadi Wakil Gubernur NTB.
Pencarian Korban dan Upaya Pencegahan
Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, menginformasikan bahwa pencarian terhadap empat korban yang masih hilang terus dilakukan. Pencarian dilakukan di berbagai lokasi, baik di aliran sungai maupun di laut, dengan fokus pada titik-titik yang diindikasikan sebagai lokasi keberadaan korban. "Penyisiran juga dilakukan di beberapa titik yang dicurigai korban berada," kata Hariyadi.
Bencana banjir bandang ini menyoroti pentingnya upaya mitigasi bencana di wilayah rawan bencana. Pembangunan infrastruktur yang tahan bencana dan relokasi pemukiman menjadi langkah krusial untuk mengurangi risiko bencana di masa depan. Kerja sama antara pemerintah daerah, BNPB, dan tim SAR gabungan menjadi kunci keberhasilan dalam penanganan bencana dan pencarian korban.
Kesimpulan
Banjir bandang di Desa Nanga Wera menjadi tragedi yang menyedihkan, namun juga menjadi momentum untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di Kabupaten Bima. Komitmen Pemkab Bima untuk merehabilitasi infrastruktur, merelokasi warga, dan mencegah terulangnya bencana menunjukkan langkah konkret dalam menghadapi dampak bencana alam. Semoga upaya pencarian korban yang masih hilang dapat segera membuahkan hasil dan masyarakat Desa Nanga Wera dapat segera pulih dari bencana ini.