Tim SAR Lanjutkan Pencarian Korban Banjir Bandang Bima
Tim SAR gabungan terus berupaya menemukan empat korban banjir bandang di Bima, NTB, yang terjadi pada 2 Februari 2024, dengan pencarian dilakukan di sungai dan laut.
![Tim SAR Lanjutkan Pencarian Korban Banjir Bandang Bima](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/220156.604-tim-sar-lanjutkan-pencarian-korban-banjir-bandang-bima-1.jpg)
Banjir bandang yang menerjang Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu, 2 Februari 2024, meninggalkan duka mendalam. Tim SAR gabungan hingga kini masih terus berupaya keras mencari empat korban yang masih hilang. Pencarian yang dilakukan sejak beberapa hari lalu ini melibatkan berbagai pihak dan menunjukkan komitmen besar dalam misi kemanusiaan ini.
Upaya Pencarian Maksimal
Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, menyatakan bahwa pencarian korban dilakukan secara menyeluruh. "Pencarian dilakukan di segala arah, baik melalui penyisiran aliran sungai maupun laut," ujarnya pada Jumat, 7 Februari 2024. Tim SAR tak hanya fokus pada satu titik, namun juga menyisir beberapa lokasi yang diindikasikan sebagai tempat keberadaan korban. Upaya maksimal ini menunjukkan keseriusan dalam memastikan setiap korban ditemukan.
Sebelumnya, pada Kamis, 6 Februari 2024, satu jenazah korban berhasil ditemukan. Penemuan ini memberikan secercah harapan sekaligus menambah semangat tim SAR dalam melanjutkan pencarian. Namun, empat korban lainnya masih belum ditemukan, sehingga pencarian masih terus berlanjut.
Korban Ditemukan di Laut
Salah satu penemuan yang cukup signifikan adalah ditemukannya jenazah Juliani (32), warga Dusun Karuwu, Desa Nangawera. Jenazah Juliani ditemukan oleh tim SAR Maumere di pesisir Pantai Long Pink Beach, Pulau Padar, Nusa Tenggara Timur (NTT). Jarak tempuh yang cukup jauh, sekitar 44 NM arah barat laut dari lokasi kejadian, menunjukkan kekuatan arus yang cukup besar saat banjir bandang terjadi.
Proses identifikasi jenazah Juliani dilakukan oleh tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Kepolisian Manggarai Barat. Setelah teridentifikasi, jenazah Juliani kemudian dievakuasi dan dibawa kembali ke Kabupaten Bima pada Jumat pagi menggunakan speedboat dan diserahkan kepada pihak keluarga.
Solidaritas dan Kerja Sama
Evakuasi jenazah Juliani melibatkan berbagai unsur, termasuk Polres Manggarai Barat, KSOP Mabar, Lanal Mabar, Polair Polres Mabar, dan KKP Manggarai Barat. Kerja sama antar instansi ini menunjukkan sinergi yang solid dalam penanganan bencana. Hal ini juga mencerminkan komitmen bersama untuk membantu korban dan keluarga yang berduka.
Pencarian korban banjir bandang di Bima masih terus berlangsung. Semoga upaya maksimal dari tim SAR gabungan segera membuahkan hasil dan seluruh korban dapat segera ditemukan. Doa dan dukungan dari seluruh pihak sangat dibutuhkan dalam proses pencarian ini.
Harapan dan Dukungan
Keberhasilan menemukan jenazah Juliani memberikan sedikit harapan. Namun, empat korban lainnya masih belum ditemukan. Dukungan dan doa dari masyarakat sangat diperlukan untuk memberikan semangat bagi tim SAR yang bekerja keras dalam kondisi yang sulit. Semoga upaya pencarian segera membuahkan hasil dan seluruh korban dapat segera ditemukan dan dikembalikan kepada keluarga.