Gubernur NTT Koordinasi Pemulangan Jenazah Korban Kekerasan KKB di Papua
Gubernur NTT, Melki Laka Lena, gencar melakukan koordinasi untuk memulangkan jenazah dan korban luka-luka dari serangan KKB di Yahukimo, Papua, yang mayoritas merupakan warga NTT.

Kupang, 24 Maret 2024 - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, tengah berupaya keras memfasilitasi pemulangan jenazah dan korban luka-luka akibat serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Serangan tersebut mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka, mayoritas merupakan warga NTT yang bekerja sebagai guru dan tenaga kesehatan di wilayah tersebut. Upaya pemulangan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat Papua dan aparat keamanan.
Melki Laka Lena menyampaikan langsung kepada wartawan di Kupang, bahwa komunikasi intensif dilakukan untuk memastikan pemulangan jenazah dan korban luka secepatnya ke NTT. Pernyataan ini disampaikan usai beliau membuka diskusi publik bertema 'Membedah dan Mengawal Visi Ekonomi Kepala Daerah di NTT' yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi NTT. Gubernur menegaskan komitmennya untuk memastikan keselamatan warga NTT yang bekerja di Papua dan mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan KKB.
Kejadian ini menimbulkan keprihatinan mendalam bagi Gubernur, mengingat banyaknya warga NTT yang mengabdi dan mencari nafkah di Papua. "Apalagi ini yang menjadi korban adalah warga NTT," ujar Melki, menekankan kesedihan dan keprihatinannya atas peristiwa tersebut. Koordinasi intensif dilakukan dengan berbagai pihak, baik secara formal maupun informal, untuk memastikan proses pemulangan berjalan lancar dan aman.
Upaya Pemulangan Jenazah dan Korban Luka
Gubernur Melki Laka Lena telah berkoordinasi dengan Bupati Flores Timur untuk segera memulangkan jenazah Rosalina Sogen, salah satu korban meninggal dunia. Bantuan pemulangan juga dikoordinasikan dengan warga NTT yang berada di Papua untuk mempercepat proses evakuasi. Proses pemulangan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, aparat keamanan, dan tokoh masyarakat setempat. Semua pihak bekerja sama untuk memastikan keselamatan dan keamanan selama proses pemulangan.
Komandan Korem 161/Wira Sakti Kupang, Brigadir Jenderal TNI Joao Xavier Barreto Nunes, meluruskan informasi yang beredar terkait jumlah korban. Beliau menyatakan bahwa hanya satu orang yang meninggal dunia, sementara enam lainnya mengalami luka-luka dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Korem 161/WS juga telah berkoordinasi dengan Kodam XVII Cenderawasih untuk memastikan pemulangan para korban luka ke NTT.
Proses pemulangan ini tidak hanya fokus pada jenazah, tetapi juga pada keenam korban luka yang membutuhkan perawatan medis. Koordinasi yang solid antara pemerintah daerah, TNI, dan pihak terkait lainnya diharapkan dapat memastikan proses pemulangan berjalan lancar dan korban luka mendapatkan perawatan yang memadai.
Warga NTT di Papua Berkontribusi Positif
Gubernur Melki Laka Lena menegaskan bahwa warga NTT yang bekerja di Papua telah memberikan kontribusi positif dan tidak pernah terlibat dalam konflik. Mereka bekerja sebagai guru dan tenaga kesehatan, memberikan pelayanan penting bagi masyarakat Papua. Peristiwa kekerasan ini menjadi pengingat akan pentingnya keamanan dan perlindungan bagi warga sipil yang bekerja di daerah konflik.
Pemerintah Provinsi NTT berkomitmen untuk terus memantau situasi dan memberikan dukungan penuh kepada warga NTT yang berada di Papua. Koordinasi dan komunikasi yang intensif dengan berbagai pihak akan terus dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga NTT di tanah Papua.
Pemulangan jenazah dan korban luka ini menjadi prioritas utama pemerintah daerah. Upaya maksimal akan terus dilakukan untuk memastikan proses pemulangan berjalan lancar dan aman, serta memberikan dukungan kepada keluarga korban.
Semoga peristiwa ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk meningkatkan keamanan dan perlindungan bagi warga sipil yang bekerja di daerah rawan konflik. Solidaritas dan kerja sama antar berbagai pihak sangat penting untuk menciptakan perdamaian dan keamanan di Papua.