Gubernur Papua Tengah Tekankan RTRW Berbasis Administratif untuk Optimalkan Potensi Wilayah
Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, menekankan pentingnya penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) berbasis administratif untuk mengoptimalkan potensi wilayah, khususnya potensi karbon di area gambut terluas di Indonesia.

Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, menegaskan pentingnya pendekatan administratif dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Papua Tengah. Pernyataan ini disampaikan dalam siaran pers yang diterima di Timika pada Kamis, 1 Mei 2024. Beliau menekankan bahwa RTRW harus didasarkan pada hierarki perencanaan, dimulai dari tingkat nasional hingga provinsi, untuk memastikan pengelolaan wilayah yang terintegrasi dan efektif.
Provinsi Papua Tengah memiliki kekayaan alam yang signifikan, terutama luasnya area gambut yang merupakan potensi vital dalam penyerapan karbon. Hal ini menjadi pertimbangan utama dalam perencanaan tata ruang wilayah. Gubernur Nawipa juga menyoroti luasnya kawasan hutan di Provinsi Papua Tengah yang mencapai 5.839.706 hektare, sebuah potensi besar yang perlu dikelola dengan bijak.
Menurut Gubernur, perencanaan tata ruang yang matang sangat krusial untuk pengembangan wilayah. Perencanaan yang baik dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam, menyeimbangkan pembangunan ekonomi dengan pelestarian lingkungan, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam proses perencanaan ini untuk memastikan RTRW mengakomodasi kebutuhan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Pentingnya Kolaborasi dan Kepemimpinan yang Kuat dalam Penyusunan RTRW
Gubernur Nawipa meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) se-Papua Tengah untuk berperan aktif dalam menciptakan ruang hidup yang lebih baik bagi masyarakat. Hal ini dilakukan dalam konteks penyusunan RTRW Provinsi Papua Tengah periode 2024-2044. Beliau menyadari bahwa pemerataan pembangunan dan peningkatan daya saing wilayah membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan efektif.
Lebih lanjut, Gubernur berharap seluruh pejabat dan insan PUPR mampu menjadi manajer infrastruktur yang handal. Hal ini penting untuk memastikan pembangunan infrastruktur di Papua Tengah diselesaikan dengan tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya, dan tepat manfaat. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat.
Dalam konteks penyusunan RTRW, kolaborasi menjadi kunci keberhasilan. Dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga sektor swasta, diharapkan dapat tercipta rencana tata ruang yang komprehensif dan berkelanjutan. Hal ini akan memastikan bahwa pembangunan di Papua Tengah berjalan selaras dengan prinsip keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
Kepemimpinan yang kuat juga menjadi faktor penting dalam mengawal proses penyusunan dan implementasi RTRW. Kepemimpinan yang efektif akan mampu mengarahkan dan mengkoordinasikan berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama, yaitu pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Implementasi RTRW dan Harapan untuk Masa Depan
Penyusunan RTRW yang berbasis administratif diharapkan dapat memberikan kerangka kerja yang jelas dan terstruktur dalam pengelolaan wilayah Provinsi Papua Tengah. Dengan pendekatan ini, diharapkan potensi sumber daya alam dapat dioptimalkan secara berkelanjutan, tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan. Hal ini sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan yang mengedepankan keseimbangan antara ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Proses penyusunan RTRW ini diharapkan dapat menghasilkan rencana tata ruang yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan mampu mengakomodasi berbagai kepentingan. Dengan demikian, pembangunan di Papua Tengah dapat berjalan secara terarah, terencana, dan berkelanjutan. Hal ini akan memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan di wilayah tersebut.
Keberhasilan penyusunan dan implementasi RTRW ini akan sangat bergantung pada komitmen dan kolaborasi semua pihak. Pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta harus bahu-membahu untuk mewujudkan rencana tata ruang yang ideal, yang mampu membawa Papua Tengah menuju masa depan yang lebih baik. Dengan pengelolaan sumber daya alam yang bijak dan berkelanjutan, Papua Tengah dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Dengan demikian, penyusunan RTRW yang berbasis administratif bukan hanya sekadar proses teknis, tetapi juga merupakan wujud komitmen untuk membangun Papua Tengah yang lebih maju, sejahtera, dan lestari. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.