Gubernur Sulsel Paparkan Strategi Antikorupsi di Depan KPK: Perencanaan Matang, Kunci Sukses!
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, memaparkan strategi antikorupsi Pemprov Sulsel di hadapan KPK dan kepala daerah lainnya, menekankan perencanaan matang sebagai kunci keberhasilan.

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, baru-baru ini memaparkan strategi antikorupsi Pemprov Sulsel di hadapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan 24 kepala daerah se-Sulawesi Selatan. Pemaparan tersebut dilakukan di Makassar pada tanggal 16 Mei 2024. Strategi ini mencakup delapan area intervensi Monitoring Center for Prevention (MCP) KPK, menunjukkan komitmen Pemprov Sulsel dalam mencegah praktik korupsi.
Andi Sudirman menekankan pentingnya perencanaan matang sebagai kunci keberhasilan pemerintahan. Beliau menyatakan, "If you fail to plan, you are planning to fail (Jika kamu tidak membuat perencanaan, maka sebenarnya kamu sedang merencanakan untuk gagal)," menunjukkan filosofi kepemimpinan yang berorientasi pada pencegahan sejak tahap awal. Pemaparan ini dihadiri oleh para kepala daerah se-Sulawesi Selatan, menunjukkan pentingnya kolaborasi antar pemerintah daerah dalam upaya antikorupsi.
Dalam paparannya, Gubernur Sulsel menjelaskan berbagai strategi yang telah diimplementasikan. Strategi tersebut mencakup transformasi digital dalam pelayanan publik, peningkatan tata kelola kepegawaian, dan optimalisasi pendapatan daerah. Hal ini menunjukkan komitmen Pemprov Sulsel dalam menerapkan prinsip-prinsip good governance dan transparansi.
Transformasi Digital dan Tata Kelola Kepegawaian
Salah satu strategi kunci yang diuraikan adalah transformasi digital dalam pelayanan publik. Pemprov Sulsel telah menerapkan pengadaan barang dan jasa secara elektronik, digitalisasi sektor pendidikan melalui program smart school, dan inovasi pelayanan kesehatan bergerak. Langkah-langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan aksesibilitas layanan publik.
Di bidang tata kelola kepegawaian, Pemprov Sulsel menerapkan sistem smart office yang memungkinkan ASN bekerja fleksibel melalui work from anywhere. Sistem ini juga mendorong efisiensi belanja pegawai, yang kini ditekan di bawah 30 persen. Efisiensi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengelola anggaran secara bertanggung jawab.
Gubernur Andi Sudirman juga menjelaskan bahwa prinsip yang dipegang teguh adalah fokus pada program yang berdampak langsung kepada masyarakat. Kolaborasi, konsistensi, dan optimalisasi pendapatan menjadi kunci pelaksanaan program yang berintegritas. Hal ini menunjukkan komitmen Pemprov Sulsel dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Apresiasi KPK dan Pandangan ke Depan
Gubernur Andi Sudirman juga menyampaikan apresiasi kepada KPK atas program Pendampingan Keluarga. Beliau menyatakan, "Program pendampingan keluarga KPK saya akui jempol," menunjukkan dukungan terhadap upaya KPK dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi sejak dini.
Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah IV KPK, Edi Suryanto, memberikan apresiasi atas pendekatan yang dilakukan Pemprov Sulsel. Beliau menyatakan bahwa strategi Pemprov Sulsel dapat menjadi contoh bagi kepala daerah lain. Hal ini menekankan pentingnya perencanaan yang baik, penganggaran yang bertanggung jawab, dan tata kelola yang efisien.
Edi Suryanto menambahkan bahwa perencanaan yang baik mencerminkan integritas kepala daerah. Beliau menggunakan analogi, "Ibarat tangan, kualitas pemimpin terlihat dari bagaimana ia merancang dan mengelola pemerintahan tanpa berlebihan." Hal ini menyoroti pentingnya kepemimpinan yang berintegritas dan bertanggung jawab dalam pemerintahan.
Secara keseluruhan, paparan Gubernur Sulsel di hadapan KPK menunjukkan komitmen yang kuat dalam upaya pencegahan korupsi. Strategi yang terintegrasi dan berfokus pada perencanaan matang, transformasi digital, dan tata kelola kepegawaian yang efisien diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam membangun pemerintahan yang bersih dan akuntabel.