Gunung Marapi Waspada Level II Meski Kegempaan Meningkat, PVMBG Imbau Masyarakat Tetap Waspada
PVMBG tetap menetapkan status Gunung Marapi waspada level II meskipun aktivitas kegempaan meningkat dalam dua minggu terakhir, dengan imbauan agar masyarakat sekitar tetap waspada terhadap potensi bahaya.

Gunung Marapi di Sumatera Barat, yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, hingga kini masih berstatus waspada level II. Meskipun demikian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat peningkatan aktivitas kegempaan gunung berapi tersebut dalam dua pekan terakhir. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, melalui keterangan tertulis pada Rabu, 23 April 2025. Meskipun aktivitas meningkat, status waspada tetap dipertahankan setelah dilakukan evaluasi menyeluruh.
Berdasarkan evaluasi periode 1-16 April 2025, PVMBG mencatat berbagai jenis gempa. Gempa hembusan mendominasi dengan jumlah 125 kali kejadian. Selain itu, tercatat juga delapan kali gempa letusan atau erupsi, satu kali gempa tornillo, 17 kali gempa vulkanik dangkal, sembilan kali gempa vulkanik dalam, 37 kali gempa tektonik lokal, satu kali gempa terasa, dan 41 kali gempa tektonik jauh. Meskipun terjadi peningkatan jumlah gempa, tinggi kolom letusan dan asap hembusan belum menunjukkan peningkatan signifikan, menurut keterangan Kepala Badan Geologi.
Peningkatan aktivitas kegempaan terlihat jelas dalam dua minggu terakhir. Gempa letusan meningkat dari empat menjadi delapan kali, sementara gempa hembusan meningkat signifikan dari 40 menjadi 125 kali. Jumlah gempa vulkanik (VA dan VB), yang berkaitan dengan pasokan magma, juga meningkat dari 13 menjadi 26 kali. Peningkatan juga teramati pada jumlah gempa tektonik yang terekam. Meskipun demikian, PVMBG menekankan bahwa status Gunung Marapi tetap waspada level II.
Aktivitas Gunung Marapi dan Rekomendasi PVMBG
Aktivitas erupsi Gunung Marapi masih teramati, dengan tinggi kolom maksimum mencapai 1.500 meter di atas puncak. Sementara itu, hembusan asap teramati dengan tinggi maksimal 200 meter di atas puncak. PVMBG memberikan beberapa rekomendasi penting untuk memastikan keselamatan masyarakat sekitar.
Masyarakat, pendaki, dan pengunjung dilarang memasuki wilayah radius tiga kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek). Ancaman bahaya banjir lahar hujan juga perlu diwaspadai, terutama bagi masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran, atau bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi. Hal ini perlu diwaspadai terutama selama musim hujan.
Sebagai langkah antisipasi, PVMBG juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut jika terjadi hujan abu, guna mencegah gangguan saluran pernapasan (ISPA). Imbauan ini penting untuk mengurangi risiko kesehatan akibat paparan abu vulkanik.
Kesimpulannya, meski terjadi peningkatan aktivitas kegempaan, status Gunung Marapi tetap waspada level II. PVMBG terus memantau aktivitas gunung api tersebut dan mengeluarkan rekomendasi penting untuk keselamatan masyarakat sekitar. Kewaspadaan dan mengikuti imbauan dari pihak berwenang sangat penting untuk mengurangi risiko potensi bahaya.