Guru Wajib Kuasai Teknologi atau Akan Tertinggal, Kata Guru Besar Unimed
Guru Besar Unimed, Prof. Syawal Gultom, menekankan pentingnya penguasaan teknologi bagi guru profesional agar tetap relevan di era digital dan menjadi teladan bagi siswa.

Medan, 19 Februari 2024 (ANTARA) - Dalam sebuah orasi ilmiah pada acara wisuda Universitas Negeri Medan (Unimed), Prof. Syawal Gultom, Guru Besar Unimed dan Ketua Senat Unimed, menyampaikan pesan penting tentang peran guru profesional di era teknologi yang berkembang pesat. Beliau menegaskan bahwa guru yang tidak mampu menguasai teknologi akan tertinggal dan tidak relevan dalam waktu dekat. Pernyataan ini disampaikan di hadapan para wisudawan Unimed di Medan, Rabu.
Prof. Gultom memaparkan bahwa kemajuan teknologi informasi bergerak sangat cepat. Oleh karena itu, guru dituntut untuk terus meng-update ilmu dan kemampuan, memastikan kompetensi dan kualitas mereka mumpuni sebagai pendidik profesional. Beliau memprediksi, "Yakinlah lima tahun ke depan kalau seorang guru tidak mampu menguasai teknologi, dia tak akan terpakai lagi."
Lebih lanjut, Prof. Gultom menjelaskan bahwa profesi guru merupakan profesi istimewa karena peran mereka sebagai pendidik dan teladan. Guru memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk karakter dan masa depan generasi bangsa. Keistimewaan ini, menurut beliau, mengharuskan guru untuk senantiasa memegang teguh integritas dan kejujuran. "Guru jangan sekalipun pernah berbohong, jika itu dilakukan maka selamanya murid tak akan percaya lagi. Guru boleh salah, tapi guru tidak boleh bohong," tegasnya.
Kualitas Guru Profesional di Era Digital
Orasi ilmiah Prof. Gultom tidak hanya menekankan pentingnya penguasaan teknologi, tetapi juga mencakup aspek-aspek penting lainnya dalam membentuk guru profesional. Beliau memberikan pesan kepada para lulusan Unimed untuk meningkatkan kualitas diri melalui tiga hal utama. Pertama, memperbaiki karakter dan motivasi diri agar pengabdian sebagai pendidik dilakukan dengan tulus dan ikhlas demi menciptakan generasi bangsa yang berkualitas.
Kedua, menguasai bahasa asing, minimal bahasa Inggris, mengingat banyak sumber ilmu pengetahuan saat ini menggunakan bahasa Inggris. Kemampuan berbahasa Inggris yang baik akan membantu guru dalam mengakses dan menyebarkan informasi terkini. Ketiga, selalu mengikuti perkembangan zaman, terutama kemajuan teknologi, yang dapat dimanfaatkan sebagai penunjang proses pengajaran.
Prof. Gultom juga menggambarkan sosok guru ideal sebagai seseorang yang mampu menjadi contoh di depan, motivator di tengah, dan pendorong di belakang. "Di manapun posisi guru ditempatkan, dia akan tetap menjadi istimewa. Terus menjadi sosok guru yang mampu berkembang seiring kemajuan zaman," ujarnya. Beliau juga menambahkan pentingnya perubahan mindset, menjadikan profesi guru sebagai ladang ibadah, bukan hanya sekedar mengejar uang atau peningkatan kompetensi semata.
Penguasaan Teknologi: Kunci Keberhasilan Guru di Masa Depan
Pesan Prof. Gultom mengenai penguasaan teknologi oleh guru sangat relevan dengan perkembangan dunia pendidikan saat ini. Integrasi teknologi dalam pembelajaran semakin penting untuk meningkatkan efektivitas dan daya tarik proses belajar mengajar. Guru yang mampu memanfaatkan teknologi dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan engaging bagi siswa.
Selain itu, penguasaan teknologi juga memungkinkan guru untuk mengakses sumber belajar yang lebih beragam dan memperluas wawasan mereka. Dengan menguasai berbagai platform dan aplikasi pendidikan, guru dapat memperkaya metode pengajaran dan menyesuaikannya dengan kebutuhan siswa. Dalam konteks ini, pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru dalam bidang teknologi informasi menjadi sangat krusial.
Kesimpulannya, pesan Prof. Syawal Gultom mengingatkan kita akan pentingnya adaptasi dan inovasi dalam dunia pendidikan. Guru sebagai ujung tombak pendidikan harus mampu bertransformasi dan menguasai teknologi untuk tetap relevan dan efektif dalam mendidik generasi penerus bangsa. Bukan hanya sekedar menyampaikan materi, tetapi juga menjadi teladan dan motivator bagi siswa dalam menghadapi tantangan di era digital.