Harga Bahan Pokok di Kediri Turun Jelang Libur Panjang
Jelang libur panjang Isra Miraj dan Imlek, Pemerintah Kota Kediri mencatat penurunan harga sejumlah bahan pokok seperti daging ayam, telur, dan bawang merah, meskipun beberapa komoditas lain mengalami kenaikan.
Jelang libur panjang Isra Miraj dan Imlek akhir Januari 2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri mencatat penurunan harga beberapa bahan pokok. Penurunan harga ini menjadi kabar baik bagi warga Kediri yang tengah mempersiapkan libur panjang.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri, Moh. Ridwan, menjelaskan bahwa timnya telah memonitor harga di pasar tradisional. Monitoring ini bertujuan untuk memantau perkembangan harga dan menentukan langkah intervensi jika diperlukan. Hal ini dilakukan secara rutin untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok.
Hasil pemantauan Tim Satgas Ketahanan Pangan Kota Kediri menunjukkan penurunan harga beberapa komoditas. Harga daging ayam ras turun dari Rp33.889 menjadi Rp33.597 per kilogram. Telur ayam ras juga mengalami penurunan, dari Rp24.801 menjadi Rp24.636 per kilogram. Bawang merah turun dari Rp32.365 menjadi Rp31.699 per kilogram, cabai merah keriting dari Rp48.222 menjadi Rp48.139 per kilogram, dan tomat dari Rp11.500 menjadi Rp10.667 per kilogram.
Meski demikian, tidak semua komoditas mengalami penurunan. Cabai merah besar misalnya, justru naik dari Rp58.000 menjadi Rp60.167 per kilogram. Beberapa komoditas lain seperti beras premium (Rp14.300/kg), beras medium (Rp12.500/kg), gula pasir (Rp17.600/kg), minyak goreng curah (Rp19.800/kg), minyak goreng premium (Rp21.300/kg), daging sapi (Rp110.000/kg), dan ayam kampung (Rp73.000/kg) terpantau stabil.
Ridwan juga menyebutkan adanya tiga komoditas yang masih dalam status waspada: Minyakita, minyak goreng curah, dan bawang putih bonggol. Hal ini menunjukkan perlunya pemantauan ketat terhadap komoditas-komoditas tersebut.
Pasokan komoditas menjelang libur panjang dipastikan aman. Pemkot Kediri melakukan pemantauan intensif, terutama di awal tahun, karena pada periode ini harga hortikultura sering naik akibat musim hujan dan masa tanam padi yang mengurangi pasokan. Data historis menunjukkan tren kenaikan harga di awal tahun.
Data pemantauan harga dan pasokan digunakan sebagai indikator untuk menentukan status komoditas: aman, waspada, atau memerlukan intervensi. Pemkot Kediri juga mempertimbangkan Gerakan Pangan Murah, terutama menjelang hari raya keagamaan, meskipun untuk Isra Miraj dan Imlek kali ini dampak kenaikan harga tidak signifikan.
Pemkot Kediri berharap informasi ini dapat mencegah panic buying dan menjaga stabilitas pasar selama libur panjang. Transparansi informasi harga diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengatur pengeluaran dan menghindari pembelian yang berlebihan.