Harga Cabai di Bengkulu Tembus Rp70.000/kg Jelang Ramadhan
Jelang Ramadhan, harga cabai merah di Kota Bengkulu meroket hingga Rp70.000 per kilogram akibat gagal panen dan pasokan berkurang, pedagang bahkan memperkirakan harga bisa tembus Rp100.000/kg.
![Harga Cabai di Bengkulu Tembus Rp70.000/kg Jelang Ramadhan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/120049.726-harga-cabai-di-bengkulu-tembus-rp70000kg-jelang-ramadhan-1.jpg)
Harga cabai merah di Kota Bengkulu melambung tinggi menjelang Ramadhan 1446 Hijriah, mencapai Rp60.000 hingga Rp70.000 per kilogram. Lonjakan harga ini terbilang signifikan, mengingat sebelumnya harga hanya sekitar Rp50.000 per kilogram.
Penyebab utama kenaikan harga ini adalah berkurangnya pasokan cabai di pasaran. Banyak petani di Bengkulu mengalami gagal panen akibat cuaca buruk. Hal ini diungkapkan oleh Solin, seorang pedagang di Pasar Panorama Kota Bengkulu. "Harga cabai naik karena kekurangan stok, dan petani banyak yang gagal panen karena cuaca," ujarnya pada Senin lalu.
Kekurangan pasokan memaksa pedagang mengambil cabai dari luar Provinsi Bengkulu, seperti dari Pulau Jawa, Lampung, dan Jambi. Langkah ini tentunya menambah biaya sehingga harga jual pun ikut meningkat. Solin bahkan memprediksi harga cabai merah bisa mencapai Rp100.000 per kilogram dalam beberapa minggu mendatang.
Kenaikan harga tidak hanya terjadi pada cabai merah. Cabai rawit merah juga naik dari Rp80.000 menjadi Rp100.000 per kilogram, sementara cabai rawit hijau naik dari Rp60.000 menjadi Rp90.000 per kilogram. Kondisi ini tentu berdampak pada masyarakat Bengkulu.
Menanggapi situasi ini, pedagang berharap pemerintah daerah dapat segera mencari solusi untuk menstabilkan harga cabai dan menurunkan harga kembali ke angka normal, yaitu sekitar Rp50.000 per kilogram.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu, Bujang HR, menjelaskan bahwa cuaca buruk memang menjadi faktor utama penyebab penurunan hasil panen petani cabai. Kota Bengkulu biasanya mendapatkan pasokan cabai dari Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Kepahiang.
Meskipun demikian, Bujang optimis bahwa kenaikan harga cabai ini bersifat sementara dan harga akan kembali normal dalam waktu dekat. Pemerintah daerah diharapkan akan segera mengambil langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan ini dan membantu para petani.