Cuaca Buruk Picu Lonjakan Harga Cabai di Serang, Sentuh Rp120.000/kg
Faktor cuaca buruk menyebabkan penurunan produksi cabai dan harga cabai rawit merah di Kota Serang, Banten, melonjak hingga Rp120.000 per kilogram, mendorong pemerintah daerah berkoordinasi dengan Bapanas untuk stabilisasi harga.

Harga cabai rawit merah di Kota Serang, Banten, meroket hingga Rp120.000 per kilogram. Penyebabnya? Cuaca buruk!
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Serang mengungkapkan, cuaca ekstrem menjadi biang keladi lonjakan harga ini. Kepala Diskopukmperindag, Wahyu Nurjamil, menjelaskan bahwa cuaca buruk menyebabkan gagal panen dan berdampak pada berkurangnya pasokan cabai di pasaran. "Karena cuaca buruk, banyak petani gagal panen, sehingga distribusi cabai berkurang," ujar Wahyu di Serang, Sabtu (26/1).
Lonjakan Harga Nasional
Kenaikan harga ini bukan hanya terjadi di Serang. Wahyu menyebutkan bahwa fenomena serupa juga terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Pantauan di Pasar Induk Rau Kota Serang menunjukkan harga cabai rawit merah masih tinggi, berkisar antara Rp100.000 hingga Rp120.000 per kilogram. "Dalam rapat inflasi minggu lalu, terungkap bahwa kenaikan harga cabai terjadi di berbagai daerah, bukan hanya di Kota Serang," tambahnya.
Upaya Stabilisasi Harga
Pemerintah Kota Serang tak tinggal diam. Diskopukmperindag telah berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk mencari solusi stabilisasi harga. Wahyu menyebutkan, Bapanas berpotensi melakukan intervensi pasar untuk mengatasi masalah ini. "Bapanas menyampaikan kemungkinan intervensi pasar untuk menstabilkan harga," kata Wahyu.
Selain koordinasi dengan Bapanas, Diskopukmperindag juga gencar memantau harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kota Serang. Pemantauan harian dilakukan untuk memastikan harga tidak terus merangkak naik. "Kami memonitor harga bahan pokok, termasuk cabai, di Pasar Induk Rau setiap hari dan melaporkan hasilnya," jelas Wahyu.
Dampak Cuaca Ekstrem
Cuaca ekstrem memang menjadi tantangan serius bagi petani cabai. Hujan deras, kekeringan, dan suhu yang tidak menentu dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil panen. Hal ini berdampak pada ketersediaan cabai di pasaran dan menyebabkan harga naik.
Kesimpulan
Kenaikan harga cabai di Kota Serang menjadi contoh nyata dampak cuaca ekstrem terhadap perekonomian. Koordinasi antar pemerintah dan upaya pemantauan harga secara intensif diharapkan dapat meredam lonjakan harga dan menstabilkan pasokan cabai di pasaran.