Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Hilirisasi Baja: Dorong Nilai Tambah Ekonomi dan Ekspor Indonesia
Hilirisasi Baja: Dorong Nilai Tambah Ekonomi dan Ekspor Indonesia

Kebijakan hilirisasi baja di Indonesia terbukti berhasil meningkatkan nilai tambah, mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 5,9 persen, dan mencetak surplus neraca perdagangan hingga 14,33 miliar dolar AS pada 2024.

Hilirisasi Baja: Antara Keberlanjutan dan Tantangan Investasi
Hilirisasi Baja: Antara Keberlanjutan dan Tantangan Investasi

Peneliti ingatkan pentingnya keberlanjutan dalam hilirisasi baja di Indonesia, di tengah tantangan investasi dan persaingan global.

Hilirisasi Baja: Dorong Ekonomi dan Ciptakan Lapangan Kerja di Indonesia
Hilirisasi Baja: Dorong Ekonomi dan Ciptakan Lapangan Kerja di Indonesia

Peneliti TII, Putu Rusta Adijaya, menilai hilirisasi baja berpotensi meningkatkan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, namun membutuhkan kebijakan yang transparan dan investasi asing.

Hilirisasi Baja: Strategi Pemerintah Dongkrak Devisa Negara
Hilirisasi Baja: Strategi Pemerintah Dongkrak Devisa Negara

Peneliti TII ungkap hilirisasi baja sebagai upaya pemerintah meningkatkan devisa negara melalui ekspor produk olahan dengan nilai tambah tinggi, sekaligus menarik investasi asing.

Hilirisasi Baja: Pacu Daya Saing IKM dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Hilirisasi Baja: Pacu Daya Saing IKM dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Hilirisasi sektor baja di Indonesia terbukti meningkatkan daya saing IKM, mendorong pertumbuhan PDB, dan berkontribusi signifikan terhadap pembangunan infrastruktur nasional.

Sertifikasi SNI dan SIH Dorong Positifnya Hilirisasi Baja Nasional
Sertifikasi SNI dan SIH Dorong Positifnya Hilirisasi Baja Nasional

Penerapan Sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar Industri Hijau (SIH) meningkatkan dampak positif hilirisasi baja, mendorong daya saing dan ekspor.

SNI dan SIH: Kunci Peningkatan Dampak Positif Hilirisasi Baja Indonesia
SNI dan SIH: Kunci Peningkatan Dampak Positif Hilirisasi Baja Indonesia

Penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar Industri Hijau (SIH) di sektor baja dinilai mampu meningkatkan daya saing dan ekspor, serta menciptakan lapangan kerja baru.

Hilirisasi Baja: Kunci Penting Pembangunan Infrastruktur Indonesia
Hilirisasi Baja: Kunci Penting Pembangunan Infrastruktur Indonesia

Kebijakan hilirisasi baja dinilai sangat penting untuk pembangunan infrastruktur Indonesia, mengurangi ketergantungan impor, dan meningkatkan nilai tambah produksi baja dalam negeri.

Hilirisasi Baja: Kunci Penguatan Kemandirian Industri Nasional
Hilirisasi Baja: Kunci Penguatan Kemandirian Industri Nasional

Ketua Umum Aspebindo, Anggawira, menekankan pentingnya hilirisasi baja untuk memperkuat kemandirian industri nasional dan mengurangi ketergantungan impor, terutama dalam sektor konstruksi dan pembangunan IKN.