HPSN 2025: Momentum Kolaborasi Atasi Masalah Sampah Jakarta yang Kompleks
Wagub DKI Jakarta, Rano Karno, mengajak kolaborasi semua pihak untuk atasi masalah sampah Jakarta yang semakin kompleks dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025.
Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 menjadi momentum penting bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan kolaborasi dalam mengatasi permasalahan sampah yang semakin kompleks. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan akademisi untuk mencari solusi yang efektif dan berkelanjutan.
Peringatan HPSN 2025 ini bukan sekadar seremonial, melainkan sebagai ajakan untuk mengambil langkah konkret. Rano Karno mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif, mulai dari memilah sampah di rumah tangga, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, hingga mendukung program bank sampah dan daur ulang di tingkat komunitas. Hal ini disampaikannya dalam acara Trash Fest 2025 di Jakarta, Minggu lalu.
Wakil Gubernur menyatakan bahwa masalah sampah di Jakarta bukan hanya persoalan teknis, tetapi juga menyangkut perilaku dan budaya masyarakat. Setiap harinya, Jakarta menghasilkan ribuan ton sampah yang berpotensi mencemari lingkungan, mengancam kesehatan, dan bahkan berujung pada bencana. Tragedi longsor sampah di Leuwi Gajah, Cimahi pada tahun 2005 yang menelan sekitar 157 korban jiwa menjadi bukti nyata dari bahaya sampah yang tidak dikelola dengan baik. "Peristiwa ini harus menjadi pengingat bagi kita semua," tegas Rano Karno.
Solusi Terpadu Atasi Sampah Jakarta
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui Dinas Lingkungan Hidup, telah menyusun roadmap pengelolaan sampah untuk mencapai Jakarta bebas sampah. Roadmap ini terbagi dalam tiga strategi utama: hulu, tengah, dan hilir. Ketiga strategi tersebut menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Strategi hulu berfokus pada pencegahan sampah dari sumbernya, seperti melalui edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya memilah sampah dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Strategi tengah berfokus pada pengolahan sampah, seperti melalui pembangunan dan pengelolaan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) dan penguatan program bank sampah. Sedangkan strategi hilir berfokus pada pemanfaatan kembali sampah, seperti melalui program daur ulang dan pengomposan.
Rano Karno menambahkan bahwa kolaborasi dengan dunia usaha dan akademisi sangat penting untuk mendukung keberhasilan roadmap ini. Dukungan dari dunia usaha dibutuhkan untuk menyediakan teknologi dan inovasi dalam pengelolaan sampah, sementara akademisi berperan dalam memberikan kajian dan riset untuk mendukung kebijakan yang tepat.
Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar. Berbagai program edukasi dan sosialisasi terus digencarkan, baik melalui media massa maupun kegiatan-kegiatan langsung di masyarakat.
Menuju Jakarta Bebas Sampah di Tahun 2050
Dalam sambutannya, Rano Karno menyampaikan harapannya agar pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dapat menjadi budaya di masyarakat, khususnya dalam menyambut 500 tahun kota Jakarta. Ia menekankan pentingnya komitmen dan kepedulian bersama untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
"Ini momentum memperkuat komitmen serta kepedulian terhadap isu lingkungan dalam pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan," kata Rano Karno. Ia juga mengapresiasi upaya Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dalam menyusun roadmap pengelolaan sampah sebagai panduan dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan kolaborasi dan komitmen bersama, diharapkan Jakarta dapat terbebas dari masalah sampah yang kompleks di masa mendatang.
Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada kesadaran dan partisipasi aktif seluruh warga Jakarta. Dengan perubahan perilaku dan budaya masyarakat, pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan dapat terwujud, menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman untuk generasi mendatang.