Ibas Dorong Pertumbuhan Bali yang Inklusif dan Seimbang: Pariwisata Lestari untuk Masa Depan Bangsa
Wakil Ketua MPR RI, Ibas, menekankan pentingnya pertumbuhan Bali yang inklusif dan seimbang, dengan pariwisata yang lestari dan adil.

Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menekankan pentingnya pertumbuhan Bali yang seimbang dan inklusif. Pertumbuhan ini harus adil bagi masyarakat, baik untuk bisnis, adat, serta lestari bagi lingkungan. Ibas menyampaikan hal ini dalam kuliah umum di Universitas Udayana, Bali, pada Sabtu (17/5), dengan tema “Dari Alam ke Dunia: Keberkahan Bali untuk Masa Depan Bangsa”.
Ibas memahami tantangan yang dihadapi pariwisata Indonesia, terutama dampak COVID-19. Ia juga menyoroti perlunya penyesuaian akibat efisiensi anggaran. Menurutnya, Bali memiliki potensi besar untuk menjadi simbol masa depan bangsa jika dikelola dengan baik.
Dalam kuliahnya, Ibas memaparkan tiga aspek penting untuk mewujudkan potensi Bali, yaitu National Connectivity, Regional Cycle, dan Global Cycle. Ia menekankan pentingnya konektivitas nasional, siklus regional yang kuat, dan integrasi global untuk mendukung kemajuan Bali.
Tiga Aspek Penting untuk Kemajuan Bali
Sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat Kadin, Ibas konsisten memperjuangkan kesiapan Bali untuk mendunia. Ia menegaskan komitmennya untuk terus mendukung program dan kebijakan yang mendorong kemajuan dan pertumbuhan Bali.
“Kami di DPR/MPR RI terus juga memperjuangkan agar ‘Bali and The New Bali’ lebih siap mendunia! Sebagai destinasi yang lebih maju, lestari, ramah untuk semua,” ujar Ibas.
Ibas mengajak semua pihak untuk mengawal program dan kebijakan terkait kemajuan Bali. Ia meyakini bahwa Bali dapat menjadi penyumbang multiplier ekonomi bangsa, pusat kerjasama, green eco culture tourism, dan investasi.
Potensi Energi dan Pangan Bali
Ibas menyoroti potensi Bali sebagai pusat energi nasional dengan kekayaan energi matahari, angin, dan ombak. Selain itu, lahan pertanian dan budaya lokal yang khas dapat menjadi pusat pangan organik dan budaya berkelas dunia.
“Bali miliki energi, pangan, dan pesona alam," kata Ibas, menekankan pentingnya memanfaatkan sumber daya alam dan budaya Bali secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, Ibas juga menyoroti aset tak benda Bali, seperti tari kecak, legong, barong, serta UKM dan kuliner nusantara. Ia juga melihat potensi Bali sebagai pusat kesehatan dan destinasi wisata sehat.
Apresiasi dari Universitas Udayana
Rektor Universitas Udayana, Prof. I Ketut Sudarsana, mengapresiasi kehadiran dan pemaparan Ibas. Ia menilai kuliah umum tersebut sarat dengan semangat dan visi besar untuk kemajuan Bali dan Indonesia.
“Kami Universitas Udayana sangat bersyukur mendapat kesempatan sebagai tuan rumah menerima Bapak Wakil ketua MPR RI pada hari ini, sekali lagi kami berterima kasih atas nama Universitas Udayana, universitas tertua di Bali,” ujar Prof. Sudarsana.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Prof. I Gede Mahardika (Ketua Senat Universitas Udayana) dan ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Udayana.
Dengan potensi yang dimiliki, Bali diharapkan terus berkembang menjadi pusat inspirasi dunia, memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa.