MPR Dorong Kolaborasi ASEAN: Ekonomi Hijau dan Perdagangan Adil Jadi Fokus
Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono, mendorong kolaborasi ASEAN dan Indonesia-Malaysia untuk mewujudkan ekonomi hijau, kemandirian pangan dan energi, serta perdagangan adil di tengah dinamika global.

Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menyerukan peningkatan kolaborasi antar negara ASEAN, khususnya antara Indonesia dan Malaysia, untuk membangun ekonomi hijau dan sistem perdagangan yang adil. Hal ini disampaikan Ibas saat kunjungan ke Parlimen Malaysia pada 30 April 2024, bertemu langsung dengan Yang di-Pertua Dewan Rakyat ke-11, YB Tan Sri Dato’ Johari Abdul Ghani. Kunjungan tersebut bertujuan memperkuat hubungan bilateral dan kerjasama regional dalam menghadapi tantangan global.
Dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, Ibas menekankan pentingnya persaudaraan dan solidaritas regional antara Indonesia dan Malaysia. Ia menyebut kedua negara memiliki sejarah panjang, nilai budaya, dan kesamaan lainnya yang dapat menjadi landasan kerjasama yang kuat. Kunjungan ini, menurutnya, merupakan upaya untuk mendengarkan, bertukar pandangan, dan memperkuat komitmen bersama terhadap perdamaian, pembangunan, dan kesejahteraan.
Ibas juga menyoroti berbagai kerjasama bilateral yang telah terjalin antara Indonesia dan Malaysia, meliputi pendidikan, pariwisata, perdagangan, ketenagakerjaan, dan investasi. Ia menegaskan komitmen untuk memperkuat kerjasama ini di tengah dinamika global yang penuh tantangan, seperti ketegangan geopolitik, dampak perang dagang, dan ketidakpastian rantai pasokan.
Pentingnya Kolaborasi ASEAN di Tengah Tantangan Global
Ibas menekankan pentingnya persatuan dan kekuatan ASEAN dalam menghadapi tantangan global. Ia melihat adanya peluang di tengah persaingan antar negara di kawasan. Oleh karena itu, peningkatan kolaborasi antar negara ASEAN, termasuk Indonesia dan Malaysia, menjadi sangat krusial. Ibas memberikan dukungan penuh atas kepemimpinan Malaysia di ASEAN dalam melindungi sentralitas ASEAN dan mendorong solusi lokal untuk permasalahan global.
Lebih lanjut, Ibas mengajak Malaysia untuk terus bekerja sama dan bersinergi dalam kerangka ASEAN Plus. Kerjasama ini difokuskan pada beberapa sektor penting, yaitu ekonomi hijau, kemandirian air, pangan, dan energi, serta kemitraan investasi dan perdagangan yang lebih adil. Hal ini diharapkan dapat menciptakan sistem ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan bagi seluruh negara anggota ASEAN.
Dalam kunjungan tersebut, Ibas didampingi oleh beberapa anggota DPR/MPR/DPD RI, antara lain Cellica Nurrachadiana, Rinto Subekti, Achmad, Firman Soebagyo, dan Ujang Bey. Kunjungan ini menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam memperkuat kerjasama regional dan internasional untuk mencapai tujuan bersama.
Kerjasama Indonesia-Malaysia: Menuju Ekonomi Hijau dan Perdagangan yang Adil
Kolaborasi Indonesia-Malaysia dalam kerangka ASEAN Plus diharapkan dapat menghasilkan terobosan signifikan dalam pembangunan ekonomi hijau. Kedua negara dapat saling berbagi pengetahuan dan teknologi untuk mengembangkan energi terbarukan, meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, dan mengurangi emisi karbon. Kerjasama ini juga akan mendorong terciptanya sistem perdagangan yang lebih adil dan transparan, sehingga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Kemandirian pangan dan energi juga menjadi fokus utama kerjasama ini. Indonesia dan Malaysia dapat berbagi strategi dan teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian, mengembangkan sumber energi terbarukan, dan mengurangi ketergantungan pada impor. Dengan demikian, kedua negara dapat lebih tahan terhadap guncangan ekonomi global dan meningkatkan ketahanan pangan dan energi nasional.
Investasi dan kemitraan juga menjadi pilar penting dalam kerjasama ini. Indonesia dan Malaysia dapat saling menarik investasi dan menciptakan iklim investasi yang kondusif. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru di kedua negara. Kerjasama dalam perdagangan juga akan difokuskan pada peningkatan akses pasar dan pengurangan hambatan perdagangan, sehingga dapat meningkatkan daya saing produk kedua negara di pasar internasional.
Dengan kolaborasi yang kuat dan komitmen yang tinggi, Indonesia dan Malaysia dapat menjadi contoh bagi negara-negara ASEAN lainnya dalam mewujudkan ekonomi hijau dan perdagangan yang adil. Kerjasama ini tidak hanya akan memberikan manfaat bagi kedua negara, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di kawasan ASEAN.
Kesimpulannya, dorongan MPR RI untuk kolaborasi ASEAN dalam mewujudkan ekonomi hijau dan perdagangan adil merupakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan global. Kerjasama Indonesia-Malaysia menjadi kunci penting dalam mencapai tujuan tersebut, menciptakan masa depan yang lebih baik bagi kedua negara dan seluruh kawasan ASEAN.