Imigrasi Tanjung Priok Bentuk Desa Binaan untuk Cegah TPPO
Kantor Imigrasi Tanjung Priok membentuk Desa Binaan Imigrasi di Pulau Untung Jawa untuk mencegah TPPO dan memberikan edukasi keimigrasian kepada masyarakat.

Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Tanjung Priok, Jakarta, meluncurkan program inovatif berupa Desa Binaan Imigrasi sebagai upaya pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Program ini diresmikan pada Selasa (29/4) di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, dan diiringi dengan sosialisasi pencegahan TPPO serta bakti sosial berupa pembagian sembako kepada warga setempat. Inisiatif ini diyakini akan memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam memerangi TPPO.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Jakarta, Arief Munandar, menjelaskan bahwa Desa Binaan Imigrasi bukan hanya sekadar wadah interaksi, tetapi juga sarana edukasi. Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang peran penting Imigrasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban negara, sekaligus mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam upaya pencegahan TPPO. Arief menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, kepolisian, TNI, dan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, untuk keberhasilan program ini. "Dengan terbentuknya Desa Binaan Imigrasi, diharapkan akan terwujud pekerja migran unggul dan memiliki pemahaman yang cukup terkait keimigrasian," ujar Arief.
Kepala Kantor Imigrasi Tanjung Priok, Imam Setiawan, menambahkan bahwa program ini merupakan kolaborasi antara kantor imigrasi dan perangkat desa. Tujuan utamanya adalah memperluas akses informasi keimigrasian bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan akses ke kantor imigrasi. Desa Binaan Imigrasi diharapkan dapat mempersempit ruang gerak oknum TPPO dan menjadi media edukasi yang efektif bagi masyarakat tentang aturan keimigrasian. "Desa Binaan Imigrasi adalah program kolaborasi untuk memperluas jangkauan akses informasi keimigrasian," kata Imam.
Upaya Pencegahan TPPO melalui Desa Binaan
Program Desa Binaan Imigrasi di Pulau Untung Jawa merupakan langkah strategis dalam mencegah TPPO. Melalui program ini, masyarakat akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang prosedur keimigrasian yang legal, hak dan kewajiban sebagai pekerja migran Indonesia, serta bahaya TPPO. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan terhindar dari jeratan TPPO.
Sosialisasi yang dilakukan di Pulau Untung Jawa mencakup berbagai aspek keimigrasian, termasuk proses pengurusan dokumen, aturan keluar masuk wilayah Indonesia, dan sanksi hukum bagi pelanggar aturan keimigrasian. Selain itu, sosialisasi juga menekankan pentingnya melaporkan setiap indikasi TPPO kepada pihak berwajib. Partisipasi aktif masyarakat dalam memberikan informasi sangat penting untuk keberhasilan upaya pencegahan TPPO.
Keterlibatan berbagai pihak, seperti pemerintah desa, aparat keamanan, dan instansi terkait lainnya, sangat krusial dalam keberhasilan program ini. Koordinasi dan kolaborasi yang baik akan memastikan efektivitas program dalam memberikan perlindungan dan edukasi kepada masyarakat. Harapannya, Desa Binaan Imigrasi dapat menjadi model yang dapat ditiru di daerah lain untuk mencegah TPPO.
Operasi Pengawasan Gabungan di Pelabuhan Tanjung Priok
Pada hari yang sama dengan peluncuran Desa Binaan Imigrasi, Kantor Imigrasi Tanjung Priok juga melaksanakan operasi pengawasan gabungan di wilayah perairan Pelabuhan Tanjung Priok bersama dengan Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI dan Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI. Operasi ini fokus pada pemeriksaan beberapa kapal berbendera asing yang sedang bersandar di kawasan tersebut.
Operasi gabungan ini melibatkan dua kapal dari Bakamla, yaitu kapal perahu karet berlambung kaku (RHIB) dan Catamaran. Kedua kapal ini memiliki kemampuan jangkau yang mumpuni untuk melakukan pengawasan di perairan Pelabuhan Tanjung Priok. Operasi pengawasan ini merupakan bagian dari upaya untuk mencegah masuknya pekerja migran ilegal dan mencegah TPPO melalui jalur laut.
Pentingnya kerjasama antar instansi dalam operasi pengawasan ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Kolaborasi antara Imigrasi, Bakamla, dan Bais TNI menunjukkan komitmen bersama dalam memberantas TPPO dan menjaga keamanan perairan Indonesia. Operasi gabungan ini diharapkan dapat memberikan efek jera kepada para pelaku TPPO dan meningkatkan keamanan di Pelabuhan Tanjung Priok.
Program Desa Binaan Imigrasi dan operasi pengawasan gabungan di Pelabuhan Tanjung Priok merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam memberantas TPPO dan melindungi pekerja migran Indonesia. Dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan upaya pencegahan TPPO dapat semakin efektif dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.