Indocement Catat Kinerja Positif di 2024: Penjualan Meningkat 5,9 Persen
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) berhasil membukukan kinerja positif pada tahun 2024 dengan peningkatan volume penjualan semen dan klinker sebesar 5,9 persen.

Kabupaten Bogor, 26 Maret 2025 - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) berhasil menorehkan prestasi gemilang di tahun 2024. Kinerja positif ditunjukkan dengan peningkatan volume penjualan semen dan klinker. Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Perusahaan Indocement, Dani Handajani, dalam konferensi pers di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pencapaian ini cukup signifikan. Indocement berhasil meningkatkan volume penjualan semen dan klinker hingga 20.496 ribu ton, meningkat 1.150 ribu ton atau 5,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama didorong oleh tambahan volume penjualan dari PT Semen Grobogan dan peningkatan permintaan pasar domestik.
Pertumbuhan ini menunjukkan kinerja yang kuat di tengah kondisi ekonomi global yang masih menantang. Keberhasilan Indocement ini menjadi bukti strategi perusahaan yang efektif dalam menghadapi fluktuasi pasar dan mempertahankan posisi kompetitifnya di industri semen Indonesia.
Pertumbuhan Penjualan dan Pangsa Pasar
Dani Handajani menjelaskan lebih lanjut mengenai rincian peningkatan penjualan. "Volume penjualan semen dan klinker secara keseluruhan mencapai 20.496 ribu ton pada tahun 2024, meningkat 1.150 ribu ton atau 5,9 persen dibandingkan tahun lalu," ujarnya. Peningkatan ini memberikan kontribusi positif terhadap pangsa pasar Indocement.
Pangsa pasar domestik Indocement mencapai 29,7 persen secara keseluruhan. Rinciannya, Jawa Barat menyumbang 37,8 persen, sementara wilayah di luar Jawa mencapai 21,1 persen. Komposisi penjualan semen curah domestik juga mengalami peningkatan yang signifikan, dari 26,7 persen menjadi 31,7 persen di tahun 2024. Peningkatan ini dipicu oleh pasokan semen untuk proyek Ibu Kota Negara (IKN) baru dan percepatan proyek infrastruktur di Pulau Jawa.
Meskipun penjualan ekspor hanya mencapai 317 ribu ton, kontribusi penjualan domestik yang kuat mampu mendorong kinerja positif perusahaan secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan strategi Indocement yang fokus pada pasar domestik terbukti efektif.
Pendapatan dan Profitabilitas
Kinerja positif Indocement juga tercermin pada pendapatan dan profitabilitas perusahaan. Pendapatan Netto Perseroan mencapai Rp18,548 triliun, naik 3,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun Beban Pokok Pendapatan juga meningkat menjadi minus Rp12,487 triliun (naik 3,2 persen), hal ini sejalan dengan peningkatan volume penjualan.
Peningkatan pendapatan dan efisiensi operasional menghasilkan marjin Laba Bruto yang mengesankan, yaitu sebesar 32,7 persen di tahun 2024. Angka ini menunjukkan kemampuan Indocement dalam mengelola biaya dan menghasilkan keuntungan yang optimal.
Meskipun demikian, tantangan masih ada di depan mata. "Permintaan semen yang lemah akan terus berlanjut hingga awal tahun 2025 karena musim hujan yang diikuti oleh bulan puasa," ungkap Dani Handajani.
Proyeksi dan Strategi Ke Depan
Meskipun memperkirakan permintaan yang lemah di awal tahun 2025, Indocement tetap optimis. "Namun, kami masih memperkirakan kemungkinan permintaan positif sebesar 1 persen–2 persen pada tahun ini meskipun ada pengurangan anggaran infrastruktur," kata Dani. Optimisme ini didasari oleh strategi perusahaan yang fokus pada efisiensi dan inovasi.
Indocement akan lebih menekankan kebijakan pengendalian biaya dan mengidentifikasi area-area yang biayanya dapat dikurangi tanpa mengorbankan kualitas dan layanan. Inovasi juga menjadi kunci. "Peningkatan penggunaan bahan bakar alternatif dan bahan baku alternatif juga merupakan salah satu inisiatif utama tahun 2025," pungkas Dani Handajani.
Langkah-langkah strategis ini menunjukkan komitmen Indocement untuk mempertahankan kinerja positif dan menghadapi tantangan di masa mendatang. Dengan strategi yang tepat dan fokus pada efisiensi, Indocement siap untuk terus tumbuh dan berkontribusi pada pembangunan infrastruktur di Indonesia.