Indonesia-Arab Saudi Perkuat Kerja Sama Anti-Narkoba Lewat Pelatihan
Indonesia dan Arab Saudi meningkatkan kerja sama pemberantasan narkoba melalui pelatihan intensif di Jakarta pada 3-12 Februari 2025, guna menghadapi tantangan peredaran gelap narkotika, khususnya jenis baru.
Indonesia dan Arab Saudi resmi memperkuat kerja sama dalam perang melawan narkoba. Kerja sama ini diwujudkan dalam bentuk pelatihan bertajuk Training on Combating Illicit Drug Trafficking and Abuse: New Psychoactive Substances (NPS) yang berlangsung di Jakarta, 3-12 Februari 2025. Pelatihan ini menjadi sorotan karena semakin meningkatnya ancaman peredaran narkotika jenis baru.
Deputi Hukum dan Kerja Sama Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Agus Irianto, menekankan komitmen kuat kedua negara dalam memberantas peredaran gelap narkoba, khususnya NPS. Dalam sambutan pembukaan pelatihan Senin (3/2), Agus menyampaikan keprihatinannya terhadap maraknya NPS di Indonesia. "Saat ini di Indonesia, sekitar 160 jenis NPS telah beredar dan masih akan terus berkembang," ujar Agus, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Selasa (4/2).
Tantangan serupa juga dihadapi Arab Saudi. Agus menjelaskan, penyelundupan narkoba dan NPS melalui jemaah haji dan umrah menjadi masalah besar yang perlu ditangani bersama. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama intelijen kedua negara untuk membendung aliran narkotika ilegal.
Kerja sama internasional, menurut Agus, sangat krusial dalam memerangi peredaran gelap narkoba. "Indonesia percaya bahwa peningkatan kerja sama yang kuat, baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional, dapat menjadi jalan dalam mengatasi masalah peredaran gelap narkotika secara efektif," tegasnya. Ia menambahkan bahwa kejahatan narkotika merupakan ancaman serius, tidak hanya bagi negara, tetapi juga bagi masyarakat secara individu dan kolektif.
Oleh karena itu, pelatihan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kolaborasi untuk melawan sindikat internasional yang terlibat dalam peredaran gelap narkotika. Agus berharap peserta pelatihan dapat menyerap ilmu dan keterampilan baru yang bermanfaat untuk tugas mereka di Arab Saudi. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Atase Narkotika Kedutaan Besar Arab Saudi, Abdullah Meneef Alharbi, atas inisiatif penyelenggaraan pelatihan ini.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 20 anggota Direktorat Jenderal Pengawasan Narkotika Kerajaan Arab Saudi. Partisipasi aktif mereka menunjukkan komitmen Arab Saudi dalam memerangi peredaran gelap narkoba secara global. Kehadiran mereka juga diharapkan dapat memperkuat jejaring informasi dan strategi penanganan kasus narkoba di kedua negara.
Dengan semakin kompleksnya modus operandi sindikat narkoba internasional, kerja sama dan pelatihan seperti ini menjadi sangat penting. Harapannya, kolaborasi Indonesia dan Arab Saudi akan semakin mempersempit ruang gerak para pelaku kejahatan transnasional ini dan melindungi masyarakat dari ancaman bahaya narkoba.
Ke depannya, diharapkan akan ada lebih banyak program kerja sama serupa yang dapat meningkatkan kapasitas dan kemampuan dalam pencegahan dan pemberantasan narkoba. Hal ini akan berkontribusi signifikan pada upaya global dalam menciptakan dunia yang bebas dari ancaman bahaya narkoba.