Indonesia-Belanda: Jembatan Persahabatan di Kancah Internasional
Duta Besar Belanda sampaikan terima kasih atas peran Indonesia sebagai pembangun jembatan di komunitas internasional, ditandai dengan kerja sama ekonomi, budaya, dan pengembalian artefak.

Jakarta, 30 April 2025 - Dalam perayaan "King's Day 2025", Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen, menyampaikan apresiasi mendalam kepada Indonesia atas perannya sebagai "pembangun jembatan" dalam komunitas internasional. Pernyataan ini disampaikan di Jakarta, Selasa malam, mencakup berbagai aspek kerja sama bilateral yang saling menguntungkan.
Apresiasi tersebut merujuk pada kontribusi Indonesia dalam berbagai forum internasional, mulai dari Konferensi Bandung hingga Presidensi G20. Gerritsen menekankan hubungan kuat Indonesia-Belanda yang memberikan manfaat bagi kedua negara. Lebih dari 25.000 warga Indonesia telah menempuh pendidikan di Belanda, sementara banyak perusahaan Belanda aktif berinvestasi di Indonesia.
Sebagai bukti nyata komitmen investasi, Belanda, sebagai investor terbesar Uni Eropa di Indonesia, akan menggelontorkan dana investasi sebesar 300 juta euro (Rp5,7 triliun) untuk proyek infrastruktur hijau di Indonesia. Kerja sama ini tidak hanya sebatas ekonomi dan politik, tetapi juga mencakup aspek kemanusiaan dan kreativitas, yang diwujudkan melalui Pusat Kebudayaan Belanda (Erasmus Huis).
Kerja Sama Budaya: Pengembalian Artefak dan Kolaborasi Baru
Duta Besar Gerritsen juga menyoroti kolaborasi budaya yang semakin erat antara kedua negara, ditandai dengan pengembalian lebih dari 800 artefak Indonesia dari Belanda. Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, yang mendorong semangat baru dalam kemitraan budaya Indonesia-Belanda.
Fadli Zon menekankan pentingnya budaya sebagai pilar pembangunan nasional, sebagaimana ditekankan Presiden Prabowo Subianto. Pengembalian lebih dari 828 artefak dalam tiga tahap dianggap sebagai tonggak penting kerja sama kedua negara. Untuk memperkuat proses ini, Indonesia membentuk Tim Pemulangan Indonesia yang berkoordinasi dengan Komite Koleksi Kolonial Belanda.
Lebih lanjut, Fadli Zon juga menyampaikan tentang berdirinya "Indonesia House Amsterdam" pada September 2024 sebagai langkah strategis untuk mempromosikan warisan budaya Indonesia di Belanda dan memfasilitasi pertukaran budaya dan akademis. Ia berharap kerja sama dapat diperluas ke berbagai bidang, seperti residensi seniman, pertukaran pemuda, digitalisasi museum, dan pendidikan budaya.
Masa Lalu Bersama Menuju Masa Depan yang Cerah
Baik Duta Besar Gerritsen maupun Menteri Fadli Zon sepakat untuk menjadikan masa lalu sebagai pelajaran berharga demi membangun masa depan yang lebih baik. Kolaborasi yang kuat antara Indonesia dan Belanda diharapkan dapat terus terjalin, menjadikan budaya sebagai jembatan menuju perdamaian, saling pengertian, dan pembangunan berkelanjutan.
Acara "King's Day 2025" juga dihadiri oleh Wakil Menteri Kebudayaan RI Giring Ganesha, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Ketua Umum PSSI. Kehadiran mereka semakin mengukuhkan komitmen kuat kedua negara dalam membangun hubungan yang erat dan saling menguntungkan di berbagai sektor.
Kesimpulan: Perayaan "King's Day 2025" menjadi momentum penting dalam memperkuat kerja sama Indonesia-Belanda. Kolaborasi yang komprehensif, meliputi ekonomi, budaya, dan pengembalian artefak, menunjukkan komitmen bersama untuk membangun masa depan yang lebih cerah berdasarkan saling pengertian dan pembangunan berkelanjutan.