Indonesia Buktikan Diri sebagai Mitra Dagang Kayu yang Kredibel di Pasar Global
Ketua Umum Apkindo, Bambang Soepijanto, menegaskan kredibilitas Indonesia sebagai mitra dagang produk kayu berkat SVLK, mendorong ekspor hingga 12,73 miliar dolar AS ke Jepang dan negara lainnya pada 2024.

Jakarta, 11 Mei 2025 - Asosiasi Panel Kayu Indonesia (Apkindo) menyatakan bahwa Indonesia telah berhasil membuktikan diri sebagai mitra dagang yang terpercaya dalam sektor produk kayu di pasar global. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum Apkindo, Bambang Soepijanto, dalam sebuah forum bisnis di Osaka, Jepang.
Pernyataan tersebut disampaikan Bambang Soepijanto dalam Business Forum on The Improvement of Indonesian Forest Product Exports di Paviliun Indonesia, World Expo 2025 Osaka, Kansai. Forum ini menjadi ajang bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisi sebagai eksportir utama produk kehutanan dunia, khususnya kayu. Keberhasilan ini didorong oleh Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) yang menjamin legalitas dan keberlanjutan produk kayu Indonesia.
Keberhasilan Indonesia dalam menembus pasar internasional, khususnya Jepang, menjadi bukti nyata dari kredibilitas dan kualitas produk kayu Indonesia. Ekspor produk kayu Indonesia ke berbagai negara utama seperti Jepang, Amerika Serikat, Tiongkok, Korea Selatan, dan Malaysia mencapai angka yang signifikan, yaitu 12,73 miliar dolar AS pada tahun 2024. Panel kayu dan furnitur menjadi penyumbang utama dari angka ekspor tersebut.
Potensi Kerja Sama Dagang Indonesia-Jepang di Sektor Kayu
Forum bisnis di Osaka tersebut menjadi platform penting bagi Indonesia dan Jepang untuk mendiskusikan potensi kerja sama dagang di sektor kehutanan. Pertemuan ini membahas berbagai hal, mulai dari tren pasar terbaru hingga permintaan pasar Jepang akan produk kayu berkualitas tinggi yang berkelanjutan dan legal. Salah satu poin penting yang dibahas adalah bagaimana meningkatkan penetrasi pasar produk kayu olahan dan mebel Indonesia di Jepang.
Direktur Paviliun Indonesia, Didik Darmanto, menambahkan bahwa forum ini merupakan kesempatan emas bagi pelaku usaha kedua negara untuk menjalin kerja sama yang konkret. Jepang, sebagai mitra strategis Indonesia, diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi baru yang saling menguntungkan. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran konsumen Jepang terhadap aspek legalitas dan keberlanjutan produk yang mereka konsumsi.
Dengan semakin tingginya permintaan pasar internasional terhadap produk kayu yang berkelanjutan dan legal, Indonesia optimistis bahwa pasar Jepang akan tetap menjadi tujuan utama ekspor kayu nasional. Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) yang diterapkan di Indonesia menjadi kunci utama dalam membangun kepercayaan dan kredibilitas di mata dunia.
Penguatan Rantai Pasok dan Sinergi Industri
Bambang Soepijanto berharap forum bisnis ini dapat menjadi langkah awal yang kuat untuk memperkuat rantai pasok dan sinergi antara pelaku industri kehutanan Indonesia dan Jepang. Kerja sama yang erat akan sangat penting untuk memastikan keberlanjutan industri kayu dan memenuhi permintaan pasar global yang semakin tinggi.
Lebih lanjut, forum ini juga membahas isu-isu terkini dalam industri panel kayu dan pulp Indonesia, serta perkembangan ekspor furnitur berbasis kayu. Diskusi panel yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan diharapkan dapat menghasilkan solusi dan strategi yang efektif untuk meningkatkan daya saing produk kayu Indonesia di pasar internasional.
Secara keseluruhan, forum bisnis ini menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam menjaga keberlanjutan industri kehutanan dan memperkuat posisinya sebagai eksportir produk kayu terkemuka di dunia. Dengan dukungan SVLK dan kerja sama yang kuat dengan mitra dagang seperti Jepang, Indonesia optimistis dapat terus meningkatkan ekspor produk kayu dan berkontribusi pada perekonomian nasional.
Dengan meningkatnya kesadaran konsumen global terhadap isu lingkungan dan keberlanjutan, Indonesia siap untuk menghadapi tantangan dan peluang di pasar internasional. Kredibilitas Indonesia sebagai produsen kayu yang bertanggung jawab akan terus diperkuat melalui berbagai upaya, termasuk peningkatan kualitas produk dan kepatuhan terhadap standar internasional.