Indonesia: Penghasil Telur Terbesar Ketiga Dunia, Surplus dan Ekspor Meningkat
Indonesia kini menjadi penghasil telur terbesar ketiga dunia setelah China dan Jepang, dengan potensi surplus dan peningkatan ekspor ke berbagai negara.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Suganda, baru-baru ini mengumumkan kabar gembira bagi Indonesia. Dalam kunjungannya ke Temanggung, Jawa Tengah, Jumat lalu, beliau menyatakan bahwa Indonesia telah berhasil menempati posisi sebagai penghasil telur terbesar ketiga di dunia. Prestasi ini diraih setelah China dan Jepang. Pernyataan tersebut disampaikan usai beliau melakukan konsolidasi dengan para peternak unggas di Jawa Tengah yang tergabung dalam Koperasi Peternak Unggas Sejahtera.
Kabar baik ini tentu saja menjadi angin segar bagi sektor peternakan Indonesia. Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras para peternak dan dukungan pemerintah. Potensi produksi telur Indonesia bahkan diproyeksikan mencapai angka yang fantastis, yaitu 6,52 juta ton atau setara 104,17 miliar butir pada tahun 2025.
Lebih membanggakan lagi, dengan kebutuhan nasional sebesar 6,22 juta ton, Indonesia diperkirakan akan memiliki surplus produksi sebesar 295 ribu ton atau sekitar 4,5 persen. Surplus ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor telur ke berbagai negara di dunia.
Ekspor Telur Indonesia Meningkat Pesat
Menurut Agung Suganda, Indonesia saat ini tidak hanya mengekspor telur ke negara-negara tetangga seperti Singapura dan negara-negara ASEAN lainnya, tetapi juga telah berhasil menembus pasar Timur Tengah. Beberapa negara tujuan ekspor telur Indonesia antara lain Oman, Qatar, dan Uni Emirat Arab. Hal ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam daya saing produk telur Indonesia di pasar internasional.
"Pada saat di negara-negara produsen ayam terjadi eksploitasi, di mana harga telurnya sangat mahal, kita malah berlimpah," ungkap Agung Suganda. Pernyataan ini menyoroti keunggulan Indonesia dalam hal ketersediaan telur yang melimpah, berbanding terbalik dengan kondisi di beberapa negara produsen lain yang mengalami kelangkaan dan harga tinggi.
Meskipun persyaratan ekspor telur cukup ketat, Indonesia berhasil memenuhi standar internasional dan mampu memenuhi permintaan pasar global. Hal ini membuktikan kualitas dan keamanan produk telur Indonesia telah diakui di kancah internasional.
"Untuk mengekspor telur ini agak sedikit ketat persyaratannya, tetapi alhamdulillah kita sudah bisa mengekspor telur untuk memenuhi kebutuhan dunia," tambah Agung Suganda.
Potensi Surplus dan Peluang Pasar Global
Potensi surplus telur sebesar 295 ribu ton pada tahun 2025 merupakan peluang emas bagi Indonesia untuk meningkatkan pendapatan negara melalui ekspor. Pemerintah perlu terus mendukung para peternak dengan memberikan berbagai fasilitas dan kemudahan agar produksi telur dapat terus meningkat dan memenuhi permintaan pasar domestik maupun internasional.
Selain itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas dan keamanan produk telur agar tetap memenuhi standar internasional. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan konsumen dan mempertahankan daya saing Indonesia di pasar global. Peningkatan teknologi dan inovasi di bidang peternakan juga perlu terus dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Dengan potensi yang besar dan peluang pasar global yang terbuka lebar, Indonesia memiliki kesempatan untuk menjadi pemain utama di industri telur dunia. Keberhasilan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan para peternak di Indonesia.
Pemerintah perlu terus berupaya untuk memfasilitasi para peternak, baik dalam hal akses permodalan, teknologi, maupun pemasaran produk. Dengan dukungan yang konsisten, Indonesia dapat mempertahankan posisinya sebagai penghasil telur terbesar ketiga di dunia dan terus meningkatkan ekspornya ke berbagai negara.
Kesimpulan
Indonesia telah menunjukkan prestasi luar biasa di sektor peternakan dengan menjadi penghasil telur terbesar ketiga di dunia. Potensi surplus dan peningkatan ekspor telur membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan ini merupakan buah dari kerja keras para peternak dan dukungan pemerintah. Dengan pengelolaan yang tepat dan dukungan berkelanjutan, Indonesia dapat mempertahankan dan meningkatkan prestasinya di industri telur global.