Indonesia: Perekonomian Kuat, Peran Penting di Global South
Menteri Hartarto menyatakan Indonesia, dengan PDB US$4,7 triliun, menjadi ekonomi terbesar kedelapan dunia dan berperan vital dalam Global South, ditopang pertumbuhan ekonomi stabil dan berbagai kebijakan pemerintah.

Indonesia kini menjadi kekuatan ekonomi global yang patut diperhitungkan. Dengan Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai sekitar US$4,7 triliun, Indonesia menduduki peringkat kedelapan ekonomi terbesar dunia, melampaui negara-negara maju seperti Prancis dan Inggris. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam pidatonya di Indonesia Economic Summit (IES) 2025.
Pertumbuhan Ekonomi yang Stabil dan Konsisten
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,03 persen pada tahun 2024 menjadi bukti nyata kestabilan ekonomi Indonesia. Angka ini terbilang stabil dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Amerika Serikat, China, Brasil, dan negara-negara ASEAN lainnya. Kestabilan ini menjadi salah satu faktor kunci yang mendukung peran penting Indonesia di kancah internasional, khususnya dalam konteks Global South.
Keberhasilan Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonominya juga terlihat dari angka inflasi tahunan yang tercatat sebesar 0,76 persen pada Januari 2025 (data BPS). Lebih lanjut, Indonesia juga mencatatkan surplus perdagangan selama 57 bulan berturut-turut, dengan nilai mencapai US$31 miliar. Ekspor komoditas penting seperti nikel dan logam mulia juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, masing-masing sebesar 17,3 persen dan 18,3 persen.
Indonesia dan Keanggotaan OECD
Dengan kinerja ekonomi yang impresif, Menteri Hartarto optimis Indonesia layak bergabung dengan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Beliau menekankan pentingnya inklusivitas OECD dengan menyertakan Indonesia sebagai anggota. Keikutsertaan Indonesia diyakini akan memperkaya dan memperkuat peran OECD di dunia.
Penurunan Kemiskinan dan Pengangguran
Selain pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pemerintah Indonesia juga berhasil menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran. Pada September 2024, angka kemiskinan turun di bawah 10 persen, mencapai 8,57 persen. Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2024 tercatat sebesar 4,91 persen. Pencapaian ini menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kebijakan Pemerintah untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi
Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi di tahun 2025, pemerintah telah meluncurkan berbagai stimulus ekonomi. Beberapa di antaranya adalah optimasi bantuan sosial, diskon tiket pesawat sebesar 10 persen, dan pengurangan biaya listrik sebesar 50 persen pada Januari dan Februari 2025. Kebijakan-kebijakan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat.
Peran Penting Indonesia di Global South
Berdasarkan data IMF, PDB Indonesia pada tahun 2024 mencapai sekitar US$4,7 triliun, melebihi PDB Prancis (US$4,36 triliun) dan Inggris (US$4,28 triliun). Dengan kekuatan ekonomi ini, Indonesia memiliki peran penting dalam Global South. Indonesia dapat menjadi contoh sukses bagi negara-negara berkembang lainnya dalam hal pengelolaan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
Kesimpulan
Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan konsisten, ditandai dengan PDB yang tinggi, inflasi yang terkendali, surplus perdagangan yang berkelanjutan, serta penurunan angka kemiskinan dan pengangguran. Dengan berbagai kebijakan yang tepat sasaran, Indonesia semakin mantap memainkan peran pentingnya di kancah ekonomi global, khususnya dalam konteks Global South, dan siap untuk bergabung dengan organisasi ekonomi internasional seperti OECD.